Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengancam akan menutup tempat hiburan "Yess Cafe Karaoke" yang kedapatan menyediakan layanan prostitusi terselubung maupun tarian telanjang (striptease) untuk para tamu yang berkunjung.
"Hari ini juga saya perintahkan satpol PP untuk menyegel dan menutup tempat karaoke tersebut," kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat.
Syahri yang tengah kunjungan kerja ke luar daerah mengaku baru tahu informasi penggerebekan tempat hiburan malam "Yes Cafe Karaoke" karena dugaan praktik prostitusi oleh oknum mami dan manajemen, melibatkan puluhan pemandu lagu atau LC yang sengaja didatangkan dari berbagai daerah, termasuk anak bawah umur.
Menurut Syahri, fakta terungkapnya kasus prostitusi yang juga menyajikan tarian erotis oleh sejumlah pemandu lagu tersebut menjadi landasan kebijakan daerah untuk menutup paksa sementara operasional salah satu tempat hiburan malam favorit di kota marmer tersebut.
"Tapi perintah penutupan ini masih bersifat sementara sambil menunggu proses penyidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur," katanya.
Senada dengan Syahri, Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji mengatakan mekanisme evaluasi dan sanksi administratif hingga pencabutan izin tempat hiburan malam "Yess Cafe Karaoke" masih akan menunggu hasil penyelidikan tim Ditreskrimum Polda Jatim.
"Hasil penyidikan itu akan menjadi pertimbangan utama, karena kepastian ada atau tidaknya praktik itu ya dari hasil penyidikan polisi tersebut," ujarnya.
Sudarmaji memastikan Pemkab Tulungagung akan segera melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait, terutama kepolisian, TNI, kejaksaan, MUI dan ormas daerah guna menentukan sikap resmi dari pemerintah daerah.
"Kalau memang ada pelanggaran, kami pasti akan mengeluarkan keputusan. Kami segera koordinasi dengan polisi," ujarnya.
Sementara itu, Jumat sore atau tiga hari pascapenggerebekan (Selasa, 2/5), Satpol PP Tulungagung sempat terpantau mendatangi Yess Cafe-Karaoke.
Petugas sempat mengecek lokasi hiburan yang berada di belakang sebuah bengkel aksesoris mobil sekaligus tempat jasa cucian kendaraan tersebut.
Petugas satpol PP bahkan sempat berinteraksi dengan pihak manajemen Yess yang berada di belakang.
Sementara lokasi pertunjukan atau hall tempat hiburan yang menyajikan tarian erotis tertutup rapat dan diberi garis polisi.
Dikonfirmasi, perwakilan manajemen Yess Cafe Karaoke membantah sengaja menyediakan penari telanjang dan prostitusi di bawah umur.
Bahkan menurut dia, berita yang beredar di masyarakat itu tidak valid dan berlebihan. "Berita tersebut tidak semua benar dan tidak mendasar," kata Orins, perwakilan manajemen Yes Cafe Karaoke membantah.
Menurut dia, selama ini di setiap ruangan sudah diberi rambu-rambu larangan untuk melakukan perbuatan asusila, sehingga dia mengaku heran kenapa sampai ada berita yang menyebutkan ada 40 penari telanjang.
"Mungkin ini hanya kesalahan personal. Tetapi, dengan tegas kami menyatakan tari telanjang dan prostitusi sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada," katanya.
Akibat pemberitaan yang beredar, Orins mengaku pihaknya sangat dirugikan dan kini berimbas bagi karyawan maupun nama Yess Cafe Karaoke secara institusional bisnis.
"Kami ingin mengklarifikasi hal ini," tuturnya.
Kasi Trantib Satpol PP Tulungagung Wahiyd Masrur mengatakan, jika penanganan masalah ini harus berdasarkan praduga tak bersalah.
Apalagi pihaknya juga belum mendapat salinan BAP lantaran masih dipegang Polda Jawa Timur. "Hari ini kami hanya memantau kondisi tempat hiburan ini. Nyatanya sudah terpasang garis polisi saat banner penutup pintu disingkap," kata Wahiyd.
Ia mengatakan masih terus berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, sehingga belum ada keputusan bersalah tidaknya tempat hiburan tersebut, khususnya jika dihubungkan dengan Perda Tulungagung.
Sebelumnya aparat Polda Jatim menggerebek tempat karaoke di Jalan Soekarno-Hatta Tulungagung tersebut karena disinyalir menjadi ajang prostitusi dan serta tarian telanjang.
Hasilnya, dua penari striptis dan seorang pelaku prostitusi diciduk polisi, selain itu aparat juga mengamankan puluhan pemandu lagu, mucikari serta beberapa karyawan yang diduga terlibat. Bahkan beberapa wanita pemandu lagu disinyalir masih dibawah umur. (*)