Surabaya (Antara Jatim) - Komedian Topan mengakui karakter Bambang Gentolet tidak dimiliki oleh pelawak lain yang menjadi ciri khas gayanya saat menghibur penonton.
"Karakter yang kuat dari seorang Bambang Gentolet adalah kengototan saat berbicara dan itulah ciri khasnya," ujar Topan ketika ditemui di Surabaya, Jumat.
Menurut kakak kandung almarhum pelawan Leysus itu, selama sepanggung dengan Bambang Gentolet saat masih hidup, banyak pelajaran yang diambil dan menjadi teladan, salah satunya sikap rendah hati yang selalu ditunjukkan kepada siapa saja.
"Meski sudah senior, tapi Mas Bambang Gentolet tidak pernah merasa paling pintar. Beliau selalu berdiskusi dengan kami, termasuk pelawak-pelawak muda agar saat di panggung bisa maksimal," ucapnya.
Topan yang merupakan pelawak populer melalui Ketoprak Humor itu mengaku tak hanya kehilangan sosok senior, namun juga tokoh yang menjadi panutan saat berada di atas panggung hiburan.
Terlebih, lanjut dia, pengalamannya berkeliling dari satu panggung ke panggung lain, baik di dalam maupun luar kota bersama Bambang Gentolet semasa hidupnya.
"Karakternya yang lain dari pelawak lain sangat fenomenal. Selamat jalan dan kami para seniman di Jatim siap melanjutkan cita-cita Mas Bambang Gentolet, terutama loyalitas dan totalitas menghibur orang," katanya.
Jenazah Bambang Gentolet dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babat Jerawat Surabaya setelah dishalatkan usai Shalat Jumat.
Pelawak bernama asli Kasbianto kelahiran Yogyakarta, 30 Juni 1941 tersebut meninggalkan dua anak, sedangkan istrinya, Widiati, terlebih dahulu meninggal dunia sekitar dua tahun lalu.
Selain berkiprah di dunia seni lawak, Bambang Gentolet juga pernah bermain film layar lebar seperti "Untung Ada Saya" bersama seniman lainnya, Gepeng pada 1982.
Selain itu juga film "Mencari Untung" pada 1983 serta film "Darah dan Mahkota" pada tahun sama, serta aktif di berbagai organisasi seniman dan artis hingga organisasi antinarkoba di Kota Surabaya dan Jawa Timur. (*)