Ulama muda asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, menjelaskan salah satu nilai yang dapat dipetik dari peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW adalah ajaran tentang perlunya Umat Islam menjaga keseimbangan hubungan dengan manusia dan dengan Allah.
"Isra' itu perjalanan horizontal Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Kemudian Nabi dinaikkan ke langit ke tujuh, dimana itu merupakan ajaran untuk menjaga hubungan vertikal manusia dengan Allah," katanya pada peringatan Isra' Mi'raj di SMA Negeri 1 Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (26/4/2017).
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo itu, tidak dibenarkan seorang Muslim hanya baik hubungannya dengan Allah, sementara dengan manusia lainnya tidak baik. Demikian juga sebaliknya.
"Jadi, jika hubungan itu tidak seimbang, maka tidak sempurna hidup seorag Muslim," kata cucu Pahlawan Nasional KHR As'ad Syamsul Arifin yang juga dikenal sebagai penyair itu.
Sebagai landasan dalam menjaga keseimbangan hubungan itu, katanya, adalah menjaga kesucian diri, baik fisik maupun hati dan jiwanya.
"Kita hidup di dunia ini adalah perjalanan untuk mencapai ridlo Allah. Kalau dalam ibadah hati kita kotor, maka perjalanan kita ada gangguan. Sama dengan mobil yang diisi dengan bahan bakar campuran, maka jalannya tidak lancar," tuturnya.
Karena itu, kata dia, sebagaimana peristiwa Isra' Mi'raj yang didalamnya Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu dari Allah, seseorang yang hendak mengerjakan shalat diwajibkan bersuci (wudlu).
Terkait Isra' Mi'raj, Kiai Azaim mengajak umat Islam untuk memperbanyak dzikir untuk mensucikan Allah, menyucikan hati dan menyucikan niat dalam beribadah.
"Selain itu, maka kita tingkatkan iman dengan merenungi peristiwa Isra' Mi'raj yang secara akal manusia kita tidak mampu menalarnya. Begitulah hakikat iman, yang tidak semata-mata tunduk pada akal manusia yang terbatas ini," katanya.(*)
KH Azaim Ibrahimy: Isra' Mi'raj Ajarkan Keseimbangan Hubungan
Rabu, 26 April 2017 14:02 WIB
Jadi, jika hubungan itu tidak seimbang, maka tidak sempurna hidup seorag Muslim.