Surabaya (Antara Jatim) - SMA Sekolah Anak Insan Mulia (SAIM) Surabaya, Selasa, menggalang sumbangan buku untuk perpustakaan yang ada di Ranu Pane, Lumajang yang kekurangan buku bacaan melalui kegiatan "Ruang Baca Tanpa Batas".
Achmad Tsaqib Arifudin mengatakan dalam kegiatan ini mengajak siswa SAIM untuk bermain dan menyumbangkan bukunya untuk perputakaan yang ada di Ranu Pane sekaligus memperingati Hari Buku.
"Dalam acara ini para siswa bermain permainan bowling, lempar cincin, dan engklek. Setiap berhasil bermain, mereka bisa mendapat beragam hadiah, mulai dari penghapus, pensil, buku dan lainnya," kata dia.
Namun, untuk bisa bermain, lanjut Tsaqib, siswa harus membawa tiket. Sementara untuk mendapat tiket ini, setiap siswa harus menyumbangkan satu buku bacaan. Mulai dari buku pelajaran, dongeng, cerita anak-anak hingga komik.
Tsaqib menjelaskan, alasan dia dan teman-temannya ingin meningkatkan mibat baca di kawasan Ranu Pane adalah karena setiap tahun, siswa SAIM melakukan pendakian melewati Ranu Pane. Dan mereka hanya melihat satu sekolah untuk siswa SD, SMP dan TK.
"Saat kami survei ke sana, ada enam kelas di sana. Satu ruang guru dan satu perpustakaan. Kalau kondisi sekolah dan perpus memang sangat kurang, bangku banyak yang rusak," ujarnya.
Selain itu mereka juga membuat proposal pada pihak luar agar mendapat dana bantuan atau tambahan buku.
"Kalau dapat uang juga akan kami belikan perlengkapan buat perpustakaan. Di sana nggak ada lemari juga," tuturnya.
Penanggung jawab acara Febriana Adam menjelaskan kegiatan siswa ini dilakukan sebagai proyek yang menjadi tugas siswa. Mereka bisa melakukan beragam kegiatan, kewirausahaan "charity" dan lainnya. Setiap Jumat siswa SMA SAIM memiliki waktu enam jam untuk mendiskusikan proyek mereka.
"Kami para guru hanya membimbing, idenya semua dari mereka. Seperti kegiatan kali ini metrka ingin membantu siswa di daerah lain yang membutuhkan dengan melibatkan seluruh warga SAIM," tuturnya.(*)
SAIM Galang Sumbangan Buku untuk Perpustakaan Ranu Pane
Selasa, 25 April 2017 19:34 WIB
"Saat kami survei ke sana, ada enam kelas di sana. Satu ruang guru dan satu perpustakaan. Kalau kondisi sekolah dan perpus memang sangat kurang, bangku banyak yang rusak," ujarnya.