Magetan (Antara Jatim) - Sejumlah warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang tergabung dalam Dewan Kesenian Magetan, Kamis menggalang dana bantuan untuk korban longsor Ponorogo dengan menggelar pertunjukkan seni reog.
Aksi solidaritas tersebut digelar di Jalan Ahmad Yani di sekitar kawasan Pasar Baru Magetan. Mereka menggalang dana secara sukarela dari para pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut.
"Aksi ini sebagai bentuk kepedulian para seniman Magetan terhadap korban yang terdampak longsor di Kabupaten Ponorogo," ujar Ketua Dewan Kesenian Magetan Hery kepada wartawan.
Adapun, dana hasil dari aksi solidaritas tersebut, nantinya akan langsung diserahkan ke posko bencana yang ada di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.
Mereka berharap berapapun hasil yang terkumpul, semoga bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban para korban yang terdampak bencana alam tersebut.
Sementara, aksi pertujukkan seni reog oleh Dewan Kesenian Magetan tersebut menarik perhatian para pengguna jalan yang melintasi kawasan Pasar Baru Magetan. Banyak di antara mereka yang ikut membantu dengan memberikan sebagian kecil uangnya untuk disumbangkan.
Sesuai rencana, aksi solidaritas menggalang dana bantuan bagi korban longsor Ponorogo tersebut akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut.
Aksi solidaritas dan galang dana bantuan tersebut juga mendapat pengamanan ketat dari petugas gabungan setempat. Mulai dari anggota Polres Magetan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terjadi pada Sabtu (1/4) pagi sekitar pukul 08.00 WIB sehingga menimbun dan mengubur 35 rumah dan 28 warga yang sedang berladang memanen jahe dan sebagian masih di rumah masing-masing.
Dari 28 orang yang dinyatakan hilang, tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas dan 25 orang lainnya masih hilang.
Mereka yang ditemukan adalah, Katemi (70), Iwan Danang Suwandi (27), dan Sunadi (47). Hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. Sementara, ratusan warga lainnya masih bertahan di posko bencana karena rumahnya terancam longsor susulan. (*)