Empat Rumah di Sekar Bojonegoro Akan Direlokasi

Bojonegoro (Antara Jatim) - Empat rumah di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang lokasinya berada di tepi tebing yang sudah retak akan direlokasi karena terancam longsor.

Camat Sekar, Bojonegoro, Yusuf, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan empat rumah yang terancam longsor di desa setempat milik Sugeng (42), Samiran (52), Sukiran (48) dan Darmis (55).

Empat warga di desa setempat, lanjut dia, sudah sepakat direlokasi menempati tanah kas desa (TKD) di desa setempat.

Proses relokasi, kata dia, akan dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat dengan anggaran untuk relokasi memanfaatkan APBDes.

"Semula mereka tidak mau pindah, tetapi setelah tahu hujan terus menerus turun mereka bersedia direlokasi menempati TKD," jelas dia.

Masih di Desa Deling, kata dia, ditemukan penurunan tanah sekitar 1 meter dengan panjang 100 meter lebar 50 meter, yang hanya berjarak sekitar 60 meter dari pemukiman warga.

Di tempat lainnya, kata dia, juga di Desa Deling, ditemukan ada retakan lantai keramik rumah warga sepanjang 50 meter.

Ia menambahkan pihak Desa Bareng, juga di Kecamatan Sekar, bersama masyarakat juga berbagai pihak terkait lainnya hari ini melakukan kerja bakti bukit membersihkan material tanah longsor yang menutup akses jalan di desa setempat.

"Pemantauan lokasi rawan longsor terus kami lakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menjelaskan sesuai pemetaan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Bandung Kecamatan Sekar, masuk daerah rawan longsor.

Selain itu, juga Kecamatan Sugihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Margomulyo, Tambakrejo, dan Purwosari, Kasiman, Ngambon dan Temayang, Kedewan, Sekar, Gondang dan Sukosewu.

"Potensi hujan selama April masih tinggi sehingga berpotensi terjadi banjir bandang juga tanah longsor," ucapnya menegaskan.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mengantisipasi secara dini adanya ancaman tanah longsor juga pergerakan tanah di wilayahnya masing-masing dengan melakukan pemantauan secara periodik. (*)