Sampang (Antara Jatim) - Kuota pupuk bersubsidi tahun 2017 di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berkurang dari usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), yakni 39 ribu ton menjadi 28 ribu ton.
Menurut Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Sampang Suyono, penurunan kuota dari usulan yang telah ditetapkan itu, akan berpengaruh pada proses tanam.
"Maka dari kami mengajak sejumlah distributor untuk mengendalikan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak sampai terjadi kelangkaan terutama pupuk jenis urea yang banyak diminati oleh para petani," katanya, di Sampang, Kamis.
Sesuai kuota, tahun ini pemerintah mengurangi pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 18.100 ton.
Sebab, pada 2016 lalu kuota pupuk bersubsidi jenis ini sebanyak 19 ribu ton lebih. Kuota pupuk jenis lain tetap, yakni SP36 sebanyak 4.720 ton, ZA 2.423 ton, NPK 1.743 ton dan pupuk Organik 1.260 ton.
Menurut Suyono, alasan turunnya alokasi pupuk itu disebabkan karena kemampuan alokasi subsidi pupuk dari pemerintah pusat terbatas.
"Tapi sekarang sudah turun Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur tambahan alokasi pupuk bersubsidi, nah kami menunggu itu," katanya.
Suyono menambahkan meski ada pengurangan kuota pupuk bersubsidi, pihaknya tetap optimistis kebutuhan untuk produksi padi, jagung dan kedelai (pajale) bisa terpenuhi.
"Petani kita saat ini kan tidak hanya mengandalkan pupuk pabrikan saja, akan tetapi juga pupuk kandang dan pupuk olahan yang dibuat sendiri oleh mereka," katanya. (*)