Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur menduga pelaku pencurian kendaraan bermotor yang tertangkap Pnr (34) warga Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, sudah profesional.
"Kalau melihat kunci T yang dimanfaatkan sudah lusuh ya jelas pelaku yang tertangkap sekarang ini juga satunya yang sudah meninggal dunia termasuk profesional," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro dalam keterangan pers di Bojonegoro, Senin.
Namun, menurut dia, Pnr menolak telah melakukan pencurian lima sepeda motor curian yang berhasil diamankan polisi.
Pengakuan Pnr hanya melakukan pencurian di jalan raya Malo-Kasiman, dan di depan SPBU Desa Clangap, Kecamatan Kalitidu. "Pengakuannya Pnr hanya melakukan pencurian dua kali," katanya..
Pnr yang dimintai keterangan membenarkan hanya dua kali melakukan pencurian sepeda motor. Selain itu, ia juga mengaku hanya mengantarkan temannya Mukri, juga warga Padangan, yang ketika melakukan pencurian sepeda motor di Malo, pada 2 Maret lalu.
"Saya hanya bertugas mengantar Mukri untuk mencari sasaran dan mengawasi sekitar lokasi," ucap Pnr.
Sesuai target, lanjut dia, dalam menjalankan aksinya untuk membawa kabur sebuah sepeda motor maksimal hanya 10 menit.
Menurut AKBP Wahyu Sri Bintoro, Pnr dan Mukri melakukan pencurian sepeda motor di jalan raya Malo-Kasiman, pada 2 Maret.
Dalam kejadian itu, lanjut dia, Mukri dengan dengan sepeda motor curian melaju dengan kecepatan tinggi, namun terjatuh sehingga berhasil ditangkap masyarakat.
"Korban Mukri menderita luka-luka kemudian di bawa ke Rumah Sakit (RS) di Kalitidu, namun kemudian meninggal dunia," jelas dia.
Dari hasil pengembangan polisi, lanjut dia, terungkap ada satu pelaku lainnya yaitu Pnr yang kemudian berhasil diamankan polisi.
"Polisi masih mengembangkan kasus ini untuk menelusuri kemungkinan mereka ada hubungannya dengan sindikat pencurian kendaraan bermotor di kota lainnya," ucapnya.
Ia menambahkan pelaku melanggar pasal 363 KUHP yang ancaman hukumannya 10 tahun penjara. (*)