Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan perlu kearifan untuk menyelesaikan masalah warga syiah Sampang yang hingga saat ini masih tinggal di pengungsian di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.
"Sekarang ini diperlukan kearifan untuk merespon keragaman paham-paham yang berkembang di Indonesia," kata Lukman saat ditemui usai acara wisuda di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Sabtu.
Dia mengatakan, keragaman pemahaman itu sejak dulu sudah ada di Indonesia sehingga dirinya meminta antar umat untuk tidak menyikapinya secara berlebihan dengan saling menyalahkan, saling dan menganggap dirinya paling benar.
"Jadi diperlukan kearifan dari semua pihak untuk itu untuk menyelesaikan masalah Syiah tersebut," ujarnya.
Lukman mengatakan, saat ini pihak Kemenag terus melakukan langkah-langkah untuk memulangkan warga Syiah ke kampung halamannya. Salah satunya dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi.
"Pemerintah sampai saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan daerah. Pemulangan mereka juga sangat tergantung dari bagaimana mereka sendiri bisa menyelesaikan persoalannya," tuturnya.
Selain itu, dia terus mengimbau masyarakat agar menghormati dan menghargai keyakinan dan kepercayaan orang lain. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang terkenal dengan menjungjung toleransi antar umaat beragama.
Hingga saat ini ratusan pengungsi Syiah Sampang masih tinggal di pengungsian di Sidoarjo, Jawa Timur sejak tahun 2012 dan belum tahu kapan akan kembali ke kampung halamannnya di Sampang, Jawa Timur. (*)
Menag: Perlu Kearifan untuk Selesaikan Masalah Syiah
Sabtu, 18 Maret 2017 16:27 WIB
"Sekarang ini diperlukan kearifan untuk merespon keragaman paham-paham yang berkembang di Indonesia," kata Lukman saat ditemui usai acara wisuda di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya, Sabtu.