Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengirim surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono tentang klaim Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII mengenai perbaikan jalan di wilayahnya.
"Secara prinsip, apa yang disampaikan BBPJN VIII tidak realistis karena masih banyak jalan yang berlubang di Jatim ini," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, klaim angka perbaikan jalan yang sudah mencapai 99,08 persen berbeda dengan fakta di lapangan, sebab jika sudah mencapai angka tersebut maka jalan di Jatim sudah bagus.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, memerintahkan petugas untuk memotret jalan berlubang sebagai lampiran surat yang dikirim ke Menteri PUPR sekaligus bukti belum bagusnya perbaikan jalan nasional.
"Saya sudah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jatim Gatot Sulistyo Hadi untuk memotret jalan yang rusak itu," ucapnya.
Selain itu, kata dia, target Dirjen Bina Marga tentang penyelesaian perbaikan Februari bisa selesai, namun sampai Maret masih banyak jalan nasional yang berlubang.
Tak itu saja, dalam surat juga ada permintaan agar kepala BBPJN VIII dievaluasi kinerjanya dengan alasan 50 persen kesuksesan sebuah lembaga ditentukan pemimpinnya.
Sebelumnya, BBPJN VIII mengklaim jalan nasional yang berlubang di wilayah Jawa Timur saat ini menyisakan 0,92 persen usai dilakukan program sapu lubang.
"Per 27 Februari 2017 pukul 23.59 WIB, melalui program itu berhasil menutup jalan hingga 99,08 persen, atau saat ini masih tersisa lobang 0,92 persen," kata Kepala BBPJN VIII, I Ketut Darmawahana kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Gatot Sulistyo Hadi mengatakan setelah dilakukan pengecekan di seluruh jalan nasional per 6 Maret 2016, hampir semua wilayah Pelaksana Jalan Nasional (PJN) ditemukan jalan nasional rusak.
"Mulai wilayah PJN Metropolitan I Surabaya, PJN Metropolitan II Surabaya, PJN Wilayah I Provinsi Jatim, PJN Wilayah II Provinsi Jatim dan PJN Wilayah II Provinsi Jatim," katanya. (*)