Jember (Antarajatim) - Belasan mahasiswa China belajar tentang pertanian dan peternakan di Politeknik Negeri Jember (Polije), Jawa Timur melalui program pertukaran mahasiswa (student exchange).
Upacara penerimaan secara resmi 12 mahasiswa Jiangsu Agri-animal Husbandary Vocational College (Jiangsu China) yang akan menempuh pendidikan di Polije dan pelepasan 20 mahasiswa Polije yang akan menempuh pendidikan di Jiangsu China digelar di Kampus Polije, Rabu.
"Pengembangan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia bertujuan untuk mewujudkan visi Polije sebagai politeknik terkemuka tingkat Asia pada tahun 2025 dan Polije juga telah diinisiasi oleh Kemenistek Dikti agar menjadi 'world class university' pada tahun 2020," kata Direktur Polije Ir Nanang Dwi Wahyono, MM di kampus setempat.
Ia juga berpesan agar memanfaatkan kesempatan pertukaran mahasiswa itu dengan semaksimal mungkin untuk menimba ilmu dan pengalaman di mancanegara, sehingga diharapkan menjaga kekompakan, segera menyesuaikan dengan iklim dan budaya akademik setempat, agar mampu mengikuti semua kegiatan pembelajaran dengan optimal.
"Jaga nama baik almamater, kesehatan, kekompakan dan menyesuaikan dengan budaya lokal dan suasana akademik di Jiangsu China," katanya.
Pertukaran mahasiswa tersebut dilaksanakan bagi dua program studi (prodi) yakni Prodi Produksi Ternak dan Prodi Teknologi Industri Pangan (TIP), kemudian peserta program "student exchange" dari Jiangsu China terdiri dari 10 mahasiswa Prodi Animal Science dan dua mahasiswa Prodi Food Technology.
Sedangkan 20 mahasiswa Polije terdiri dari 10 mahasiswa Prodi Produksi Ternak dan 10 mahasiswa prodi Teknologi Industri Pangan. Peserta "student exchange" tersebut akan menempuh pendidikan selama 1 semester dengan beban 21 SKS yang terdistribusi dalam tujuh mata kuliah.
Perwakilan mahasiswa Jiangsu China Wu Feifan menyampaikan pesannya bahwa kedatangannya dua hari di Kampus Polije mempunyai kesan yang sangat berarti karena semua mahasiswa menyambut baik kedatangan mahasiswa dari Jiangsu China.
"Masyarakat di Kampus Polije sangat ramah dan hangat dalam menyambut kami, semoga kami mampu beradaptasi baik iklim, suasana kampus, budaya dan makanan sehari-hari," katanya dalam bahasa Indonesia dengan logat mandarin.(*)