Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman awan hujan (cumulonimbus) di daerahnya yang bisa menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang.
"Jajaran penanggulangan bencana sudah kami informasikan untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya ancaman awan "comulonimbus"," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Surabaya, menurut dia, adanya ancaman awan "cumulonimbus" berpeluang terjadi sewaktu-waktu di wilayah Jawa Timur.
Sesuai prakiraan, lanjut dia, di wilayah Jawa Timur, pada bulan Maret masih terjadi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat.
"Munculnya awan "comulonimbus" hanya sesaat, tetapi mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang," jelas dia.
Ia juga menyebutkan berdasarkan prakiraan BMKG Karangploso, Malang, bahwa di Jawa Timur, akumulasi curah hujan berkisar 101-500 mm.
Tetapi. lanjutnya, akumulasi curah hujan tinggi berkisar 301-500 mm dan sangat tinggi lebih dari 500 mm terjadi di dataran tinggi yang berpotensi hujan lebat dengan durasi lama.
"Di Bojonegoro lokasinya di dataran rendah, kecuali di wilayah selatan, seperti Gondang, dan Bubulan, yang tergolong dataran tinggi," tuturnya.
Oleh karena itu, katanya, BPBD lebih mewaspadai ancaman banjir bandang di daerahnya dibandingkan luapan Bengawan Solo.
"Ancaman banjir bandang berpeluang terjadi, apalagi tanah di daerah kami sudah jenuh air, sehingga sekali hujan lebat akan terjadi banjir bandang," jelasnya.
Hal senada disampaikan Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro terkait adanya ancaman awan "cumulonimbus" yang berpotensi menimbulkan banjir.
"Kemungkinan ancaman banjir Bengawan Solo masih berpeluang terjadi, menggingat curah hujan masih tinggi selama Maret," ucapnya.
Sesuai data, katanya, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro merangkak naik hingga mencapai 12,90 meter, Selasa pukul 18.00 WIB.
"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi (Bengawan Madiun) naik, tetapi perkiraan kami tidak sampai siaga III," kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik Menambahkan. (*)
BPBD Bojonegoro Waspadai Ancaman Awan Hujan
Selasa, 28 Februari 2017 18:39 WIB
"Jajaran penanggulangan bencana sudah kami informasikan untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya ancaman awan "comulonimbus"," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.