Kediri (Antara Jatim) - Kuota elpiji bersubsidi, ukuran 3 kilogram di Kediri, Jawa Timur, pada 2017 kemungkinan naik sekitar 5 persen dari kuota 2016 sebanyak s 3.600 tabung guna memenuhi kebutuhan warga.
"Dari Kementerian ESDM, hasil rapat elpiji ada penambahan kuota elpiji ukuran 3 kilogram sekitar 5 persen," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, kenaikan kuota itu dilatarbelakangi kebutuhan akan BBM bersubsidi yang semakin meningkat.
Selain itu, adanya sejumlah tabung yang tidak layak digunakan, sehingga harus diretensi.
"Kenaikan ini didasarkan pada kebutuhan. Saat ini kebutuhan mulai meningkat dan kemungknan ada elpiji yang tidak layak digunakan," katanya.
Yetti menyebut, kuota tabung elpiji bersubsidi untuk Kota Kediri pada 2016 sekitar 3.600 tabung. Jumlah itu akan naik sekitar 5 persen di 2017.
Walaupun sudah ada informasi terkait dengan kenaikan kuota elpiji bersubsidi di Kota Kediri, Yetti menyebut hingga kini surat secara resmi belum sampai ke Kediri.
"Kalau secara resmi masih akan disampaikan. Kemarin itu baru diinformasikan dan surat resmi akan disampaikan di rapat selanjutnya," jelasnya.
Sementara itu, harga tabung elpiji bersubsidi di Kediri di tingkat pengecer beragam. Ana, salah seorang warga Kota Kediri mengaku ia membeli elpiji Rp16.500 per tabung.
"Kalau harganya masih standar di pengecer, saya beli Rp16.500 tabung untuk ukuran 3 kilogram. Barangnya pun juga mudah didapat," katanya.
Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kediri David T Wahyudi belum bisa dikonfirmasi terkait dengan rencana penambahan kuota elpiji itu. Telepon selulernya tidak diangkat dan pesan singkat yang dikirimkan tidak dibalas. (*)