Surabaya (Antara Jatim) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) membuka program studi (prodi) baru untuk diikutkan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), dan jalur mandiri tahun 2017.
Wakil Rektor I Unesa Yuni Sri Rahayu, di Surabaya, Senin mengatakan Unesa pada tahun ini membuka tiga prodi baru, yakni S1 Gizi, S1 Pendidikan Ekonomi, dan S1 Pendidikan IPS.
“Total ada 72 prodi se-Unesa dengan total kuota 5.000 mahasiswa baru. Cuma, angka ini belum persis tepatnya,” katanya.
Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unesa Eko Wahjudi menambahkan, daya tampung untuk prodi baru S1 Pendidikan Ekonomi sekitar 40 kursi. Komposisinya bakal lebih ditambah ke SBMPTN dibanding SNMPTN.
“Di jalur SNMPTN, antara nilai rapor, prestasi, dan kualitas mahasiswa ketika berkuliah tidak seimbang. Makanya lebih ditambah ke SBMPTN,” ujarnya.
Sementara UTM membuka empat prodi baru, yaitu S1 Teknik Mesin, S1 Sistem Informasi, S1 Mekatronika, dan S1 Sumberdaya Perairan.
"Untuk SNMPTN, pagu untuk S1 Sistem Informasi 30 mahasiswa baru, sedangkan S1 Mekatronika, S1 Teknik Mesin, dan S1 Sumberdaya Perairan, masing-masing 15 mahasiswa baru," ujar Kepala Kerjasama dan Humas UTM Mukhlis ketika dikonfirmasi.
Dengan begitu, lanjut Muhklis, total prodi yang ditawarkan UTM berjumlah 26 dengan total kuota 4.500.
Sementara itu, PTN lain, seperti Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) tidak membuka prodi baru.
ITS sendiri menawarkan 35 prodi kepada calon mahasiswa baru (maba). 29 prodi di antaranya tingkat sarjana, sedangkan enam sisanya diploma. 35 prodi tersebut tersebar di delapan fakultas ITS.
Tujuh fakultas membuka prodi sarjana yang menerima mahasiswa baru melalui beberapa jalur di antaranya SNMPTN, SBMPTN, dan Program Kemitraan dan Mandiri (PKM).
Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Kuliah Bersama Siti Machmudah menyatakan, persentase untuk tiap jalur terdiri dari 30 persen untuk SNMPTN, 40 persen untuk SBMPTN, dan 30 persen untuk PKM.
Dia menjelaskan, SNMPTN hanya menerima siswa dari penjurusan eksakta. Sedangkan SBMPTN dan PKM menerima siswa dari penjurusan non-eksakta untuk prodi-prodi tertentu. "Tidak semua prodi menerima siswa dari penjurusan non-eksakta," ujar Siti. (*)