Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya berupaya melestarikan kesenian wayang orang yang kini mulai tergeser dengan maraknya budaya populer di kalangan masyarakat dengan menghidupkan kembali pertunjukan kesenian itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Widodo Suryantoro, di Surabaya, Minggu, mengatakan dengan adanya pertunjukan ini, kami berharap menjadi edukasi di kalangan generasi muda.
"Pemuda dan pemudi Surabaya bisa mengerti tentang budaya bangsa. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian budaya," ujarnya.
Menurut dia, untuk pertunjukan wayang orang yang digelar Dispudpar, warga Surabaya bisa menikmatinya secara gratis tanpa biaya dengan lokasi pertunjukan berada di tengah kota.
"Kami berharap mampu mempermudah akses warga Surabaya yang ingin melihat seni pertunjukkan ini," katanya.
Dispudpar Surabaya sendiri, lanjut dia, sudah menggelar pertunjukan wayang orang "Baladewa Lena" dari grup Pamor Katon di Balai Pemdu pada Sabtu (28/1) malam.
Dengan ikut menonton seni pertunjukkan ini, kata dia, para pemuda-pemudi tersebut bisa ikut dalam upaya melestarikan pertunjukkan wayang orang. Selain itu, hal ini juga merupakan bentuk dan upaya pelestarian dari Pemerintah Kota Surabaya kepada warganya.
Setelah penampilan wayang orang "Baladewa Lena", lanjut dia, pihaknya juga berencana mengadakan berbagai penampilan seni secara reguler dua kali dalam sebulan, yakni pada hari Sabtu. Selain wayang orang, akan ada penampilan seni Ludruk, Siswo Budoyo, Srimulat, dan yang lainnya.
Selain itu, total ada 8 grup penampil yang akan mengisi secara bergantian dalam setahun ini. Penampilan yang disajikan secara berbeda-beda ini agar masyarakat juga memahami dan mengerti tentang budaya di Surabaya.
"Balai Pemuda merupakan tempat berkumpulnya para pemuda dalam berkesenian. Pemuda juga harus tahu tentang kesenian ini," katanya. (*)