Jember (Antarajatim) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 akan menambah sarana dan prasarana pendukung di Stasiun Jember untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang dengan membangun sejumlah fasilitas umum di sekitar stasiun tersebut.
"Beberapa perubahan yang akan dilakukan dimulai dari perubahan jalur untuk jalan keluar dan masuk stasiun, pembangunan halte Bus Rapid Transit (BRT), masjid, penambahan klinik di stasiun, memperluas lahan parkir, dan penambahan bangunan komersial," kata Vice President PT KAI Daops 9 Jember Rusi Haryono saat memaparkan "masterplan" Stasiun Jember yang baru kepada sejumlah wartawan di Jember, Selasa sore.
Menurutnya peningkatan sarana pendukung tersebut dilakukan seiring meningkatnya jumlah penumpang kereta api di Daop 9 Jember, sehingga pihaknya berencana mengubah beberapa sarana dan prasarana di Stasiun Jember pada tahun 2017.
"Beberapa perubahan akan dilakukan mulai dari perubahan jalur di jalan Wijayakusuma. Awalnya jalan itu berbentuk lurus dari arah masjid Al Baitul Amin, di depan stasiun hingga ke utara, dan arah menuju jalan PB Sudirman," tuturnya.
Dalam "masterplan" itu, nantinya sebelum masuk ke depan stasiun, maka berbelok ke kanan dan mengambil sebagian jalur di Jalan Anggrek, kemudian ke utara menuju Jalan Dahlia dan ke kiri, ke utara dan kembali ke jalan PB Sudirman.
"Dengan konsep itu, sebagian jalur di Jalan Wijayakusuma yang berada di depan stasiun akan difungsikan sebagai areal parkir dan juga akan dibangun dua gedung komersil milik PT KAI Daop 9 Jember di depan pintu masuk dan pintu keluar stasiun," katanya.
Ia mengatakan PT KAI Daop 9 akan mengawali pada pembuatan jalur baru untuk Jalan Wijayakusuma dan tanggapan dari pemerintah daerah sudah baik, sehingga kemungkinan akan mulai dibangun pada Maret 2017.
"Setelah jalan terbangun, akan dilakukan uji coba jalur lalu lintas untuk mengetahui tingkat kemacetan lalu lintas karena jalur tersebut juga nantinya akan dilewati oleh Bus Rapid Transit (BRT) yang juga mulai dioperasikan pada tahun 2017," ujarnya.
Rencananya juga akan dibangun dua halte untuk BRT yakni halte pertama dibangun di selatan yang digunakan untuk kedatangan penumpang di stasiun dan halte kedua dibangun di Utara untuk penumpang yang berangkat dari stasiun.
"PT KAI Daops 9 Jember juga akan mendirikan klinik dan masjid baru di dalam kawasan stasiun Jember, sehingga total perluasan areal stasiun Jember itu diproyeksikan seluas 1,1 hektare," katanya.
Manager Humas PT KAI Daop 9 Jember Lukman Arif mengatakan rencana peningkatan sarana dan prasarana di Stasiun Jember bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang kereta api.
"Bangunan stasiun Jember itu desain lama dan masih masuk Grade B, sehingga apabila perubahan ini terealisasi, maka nanti diusulkan untuk naik kelas menjadi Grade A," tuturnya.
Ia mengatakan perubahan Stasiun Jember diperlukan karena semakin meningkatnya jumlah penumpang kereta api di wilayah setempat, seperti tahun 2016 tercatat jumlah penumpang di Daop 9 Jember sebanyak 800.000 orang.
"Jumlah itu lebih banyak dibandingkan tahun 2015 lalu yang sekitar 640.000 dalam setahun, atau meningkat sekitar 20 persen," katanya.