Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menyalurkan dana sosial (CSR) untuk menyembuhkan Shinwan Bintang Wiratama, bocah 7 tahun asal Blitar, Jawa Timur, yang menderita tumor gusi (Cherubism).
"Saat ini Bintang tengah menjalani proses penyembuhan pascaoperasi," kata Direktur SDM dan Umum Pelindo III Toto Heliyanto, dalam jumpa pers di Rumah Sakit (RS) Primasatya Husada Citra (PHC), Tanjung Perak, Surabaya, Senin.
Joko Sapuan, ayah pasien, mengatakan anak bungsunya itu telah mengidap tumor gusi sekak berusia 1 tahun. "Saya sambut baik tawaran PT Pelindo III yang memberikan bantuan penanganan penyakit tumor pada anak kami. Kami sangat berterima kasih," ujarnya.
Menurut Toto, PT Pelindo III sebagai perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, salah satunya dengan memberi bantuan terhadap Bintang.
"Bintang sempat mejadi juara kelas. Tapi karena penyakitnya, Bintang tak dapat lagi melanjutkan sekolah. Pascaoperasi, diharapkan Bintang dapat melanjutkan pendidikannya," katanya.
Operasi Bintang dilakukan di RS PHC, yang merupakan anak PT Pelindo III, pada Kamis (5/1) lalu, dengan melibatkan tim dokter spesialis yang terdiri dari tujuh orang. "Operasinya berlangusng lancar," ujar Ketua Tim Dokter Operasi Urip Murtejo.
Urip mengatakan tumor yang diderita Bintang bukan kategori tumor ganas. Namun demikian jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan lain dalam tubuh penderita, seperti gangguan pernafasan hingga gangguan penglihatan.
"Tumor ini jinak, kemungkinan setelah dioperasi akan berangsur menghilang. Tapi kami tetap akan melakukan evaluasi hingga tiga sampai enam bulan ke depan," katanya.
Selanjutnya, Urip menambahkan, setelah pasien diperbolehkan pulang, PHC akan terus memberikan penyuluhan untuk peningkatan gizinya.
"Sebab kadar kalsiumnya tinggi yang menyebabkan tulangnya rapuh. Bisa benar-benar sembuh kalau gizinya naik sehingga tulangnya benar-benar kuat," tuturnya.
Toto menjamin, biaya rawat jalan pascaoperasi akan ditanggung sepenuhnya oleh CSR PT Pelindo III hingga pasien benar-benar sembuh. "Setelah pulang ke Blitar, selanjutnya ditangani Tim Dokter Observasi. Ada ahli gizi yang nantinya akan memberi jadwal dan menu makan atau minum agar gizinya tinggi," ujarnya. (*)