Madiun (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, TNI, dan Polri setempat melakukan razia terhadap "Bonek", suporter Persebayal Surabaya yang menumpang Kereta Api Pasundan saat berhenti di Stasiun Madiun, Jumat.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, mengatakan, razia dilakukan oleh petugas gabungan Polsuska bersama anggota Polres Madiun Kota dan TNI setempat di sejumlah gerbong KA Pasundan jurusan Surabaya-Bandung.
"Razia ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang lainnya," ujar Supriyanto kepada wartawan.
Razia tersebut juga untuk memastikan para suporter Persebaya tersebut tidak memakai atribut yang menyolok dan tidak membawa barang-barang dilarang seperti narkoba, minuman keras, senjata tajam, batu, dan alat lain yang bisa digunakan sebagai pemukul.
Menurut dia, massa Bonek tersebut akan bepergian ke Bandung untuk mengawal Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di kota setempat pada Minggu (8/1).
Razia dilakukan, dengan menyisir sejumlah gerbong KA Pasundan yang ditempati para suporter Persebaya. Razia tidak hanya dilakukan di Stasiun Madiun, namun juga di daerah Daop 7 Madiun lainnya, di antaranya di Stasiun Jombang dan Kertosono.
Seorang Bonek, Fery, menyatakan, para Bonek tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Rencana pergi ke Bandung tersebut guna mendukung agenda kongres PSSI yang di dalamnya membahas beberapa hal.
Antara lain, penentuan pelatih Timnas Indonesia baik untuk senior, U-23, U-19, maupun U-16, serta membahas status Persebaya agar diakui kembali oleh PSSI.
"Harapannya dengan kongres PSSI d Bandung, Persebaya bisa kembali jaya dan masuk anggota. Kami di Bandung rencananya sampai tanggal 9 Januari," kata Fery asal Sidoarjo itu.
Sementara, hasil razia, tidak ditemukan benda-benda yang membahayakan yang dibawaa oleh para Bonek tersebut. Pihak PT KAI (Persero) akan terus melakukan pemantauan para Bonek tersebut hingga sampai di stasiun tujuan akhir di Bandung. (*)