Kediri (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur
menyebut stok beras yang ada di gudang masih mencukupi hingga lima bulan
ke depan, sehingga ketahanan pangan terjaga.
"Total penyerapan sudah 43 ribu ton dan itu cukup untuk stok lima bulan ke depan," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Rahmat Syahdjoni Putra di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, stok itu terdiri dari beragam jenis beras, baik medium maupun premium. Seluruh beras itu saat ini disimpan di gudang bulog baik yang ada di wilayah Kediri maupun Nganjuk.
Joni mengaku, secara komulatif penyerapan beras dari seluruh wilayah Bulog Kediri belum mencapai 100 persen, masih 78,6 persen. Namun, dari jumlah penyerapan yang ada masih mencukupi kebutuhan di masyarakat, termasuk untuk penyaluran raskin.
Ia mengatakan, selama penyerapan 2016, terdapat beragam kendala. Para suplier lebih tertarik menjual beras premium ketimbang medium. Dengan itu, mereka bisa mengambil selisih yang cukup besar. Padahal, bulog banyak membutuhkan beras untuk raskin.
Namun, ia pun menegaskan, Bulog Kediri tetap berupaya keras untuk melakukan penyerapan lewat kerjasama dengan mitra bulog, baik dari Kabupaten/Kota Kediri serta Nganjuk.
Bahkan, jika beras masih belum mencukupi pun, pihaknya bisa menyiasati dengan kiriman beras dari daerah lain. Namun, untuk saat ini hal itu belum dibutuhkan sebab stok yang masih melimpah.
Joni juga memprediksi, panen padi pada 2017 ini akan lebih besar mengingat hujan yang terjadi hampir sepanjang tahun. Hal itu membuat petani lebih memilih menanam padi ketimbang tanaman lainnya, sebab air melimpah.
Pihaknya menargetkan pada 2017 ini penyerapan beras dari petani sampai 55 ribu ton, sama dengan target penyerapan pada 2016. Target itu optimistis bisa terlampaui, mengingat musim tanam yang baik.
"2017 ini baru kelihatan dampaknya. Situasi musim ini mengubah (pola tanam), dimana yang selama ini tanam bawang merah beralih ke padi, jadi luas tanam meningkat," paparnya.(*)
"Total penyerapan sudah 43 ribu ton dan itu cukup untuk stok lima bulan ke depan," kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Rahmat Syahdjoni Putra di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, stok itu terdiri dari beragam jenis beras, baik medium maupun premium. Seluruh beras itu saat ini disimpan di gudang bulog baik yang ada di wilayah Kediri maupun Nganjuk.
Joni mengaku, secara komulatif penyerapan beras dari seluruh wilayah Bulog Kediri belum mencapai 100 persen, masih 78,6 persen. Namun, dari jumlah penyerapan yang ada masih mencukupi kebutuhan di masyarakat, termasuk untuk penyaluran raskin.
Ia mengatakan, selama penyerapan 2016, terdapat beragam kendala. Para suplier lebih tertarik menjual beras premium ketimbang medium. Dengan itu, mereka bisa mengambil selisih yang cukup besar. Padahal, bulog banyak membutuhkan beras untuk raskin.
Namun, ia pun menegaskan, Bulog Kediri tetap berupaya keras untuk melakukan penyerapan lewat kerjasama dengan mitra bulog, baik dari Kabupaten/Kota Kediri serta Nganjuk.
Bahkan, jika beras masih belum mencukupi pun, pihaknya bisa menyiasati dengan kiriman beras dari daerah lain. Namun, untuk saat ini hal itu belum dibutuhkan sebab stok yang masih melimpah.
Joni juga memprediksi, panen padi pada 2017 ini akan lebih besar mengingat hujan yang terjadi hampir sepanjang tahun. Hal itu membuat petani lebih memilih menanam padi ketimbang tanaman lainnya, sebab air melimpah.
Pihaknya menargetkan pada 2017 ini penyerapan beras dari petani sampai 55 ribu ton, sama dengan target penyerapan pada 2016. Target itu optimistis bisa terlampaui, mengingat musim tanam yang baik.
"2017 ini baru kelihatan dampaknya. Situasi musim ini mengubah (pola tanam), dimana yang selama ini tanam bawang merah beralih ke padi, jadi luas tanam meningkat," paparnya.(*)