Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak tiga rumah warga di Desa Darmorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa timur, rusak akibat terkena angin puting beliung hingga satu di antaranya roboh.
Kepala Desa Darmorejo Suradi di Madiun, Jumat mengatakan, rumah yang roboh adalah milik Nyamin. Rumah tersebut roboh setelah tertimpa pohon tumbang di dekat rumahnya saat hujan deras disertai angin puting beliung melanda desa setempat.
"Beruntung tidak ada korban jiwa. Saat kejadian, pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri ke halaman," ujar Suradi kepada wartawan.
Sejak siang hingga sore hari, pemilik rumah dibantu warga, anggota Koramil, Polsek, dan BPBD Kabupaten Madiun bergotong-royong membersihkan material rumah dan peralatan rumah tangga yang masih dapat digunakan kembali.
"Rencananya, nanti korban akan mengungsi ke rumah saudaranya hingga rumah yang bersangkutan selesai diperbaiki," kata Suradi.
Pihaknya meminta kepada warganya untuk waspada jika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Terlebih akhir Desember hingga awal tahun 2017, diperkirakan curah hujan masih cukup tinggi.
Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun telah menetapkan status siaga bencana di wilayahnya yang meliputi 15 kecamatan hingga bulan Desember tahun 2016.
"Jika setelah itu kondisiya masih rawan akibat curah hujan yang tinggi, bisa diperpajang lagi sesuai situasi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto.
Menurut dia, penetapan status siaga bencana tersebut seiring dengan tingginya curah hujan akibat musim kemarau basah selama tahun 2016 dan akhir tahun ini sudah memasuki musim hujan.
"Adapun bencana alam yang perlu diwaspadai oleh warga Kabupaten Madiun antara lain, banjir, angin puting beliung, banjir bandang, dan tanah longsor," kata dia.
Pihaknya memetakan, wilayah setempat yang rawan banjir di antaranya Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wungu. Daerah rawan bencana tanah longsor di antaranya Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Saradan.
Sedangkan daerah rawan banjir bandang adalah Dagangan dan rawan puting beliung hampir merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.
Edi menambahkan, selain menetapkan status siaga bencana pihaknya juga memetakan pendirian pos komando (posko) penanggulangan di daerah rawan jika bencana alam terjadi. (*)