Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memastikan persediaan pupuk bersubsidi untuk mencukupi kebutuhan petani di daerahnya pada musim tanam (MT) I November-Desember mencukupi.
"Kebutuhan pupuk bersubsidi aman tidak ada masalah, sebab ada tambahan pupuk bersubsidi," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Kamis.
Bahkan, lanjut dia, tambahan pupuk bersubsidi yang masih belum terserap untuk Urea 1.000 ton, ZA 1.200 ton, Phonska 2.250 ton, dan Petroganik 1.800 ton, sampai akhir Desember ini.
"Pupuk yang masih tersisa ini bisa mencukupi kebutuhan tanaman padi untuk tanaman Desember," ucapnya, menegaskan.
Ia mengakui kelangkaan pupuk bersubsidi sempat terjadi beberaa waktu lalu, karena tambahan pupuk bersubsidi belum datang.
Tapi, lanjut dia, setelah tambahan alokasi pupuk bersubsidi datang, maka kelangkaan pupuk tidak terjadi.
Sesuai pengajuan yang disampaikan, menurut dia, daerahnya memperoleh tambahan alokasi pupuk bersubsidi dari Provinsi Jawa Timur, sebanyak 13.026 ton.
Ia merinci untuk Urea 10.850 ton, ZA 1,526 ton, Phonska 1.470 ton, sedangkan Petroganik tidak ada tambahan dan SP-36 justru dikurangi menjadi 169 ton.
Menurut dia, tambahan alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya itu berasal dari daerah lain yang tidak mampu menyerap pupuk bersubsidi.
"Pupuk bersubsidi alokasi daerah lain yang tidak diserap itu kemudian dialokasikan ke Bojonegoro," ujarnya.
Ia menambahkan tanaman padi di daerahnya yang terdapat tanaman padi MT I tidak hanya di daerah irigasi teknis, tetapi juga di sawah tadah hujan dan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
Meskipun, lanjut dia, di sepanjang DAS Bengawan Solo baru terjadi luapan banjir, tetapi petani tetap kembali menanam tanaman padi.
Sesuai data, luas sawah irigasi teknis yang di daerahnya mencapai 36.151 hektare dan tadah hujan 41.371 hektare.
"Kami optimistis tidak akan terjadi kelangkaan pupuk pada MT I," ucapnya, menegaskan. (*)