Jember (Antara Jatim) - Lembaga riset nasional Australia yakni Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) memaparkan tiga konsep inovasi kepada ratusan peneliti perguruan tinggi negeri dan swasta se-Keresidenan Besuki dalam kegiatan "workshop" di Universitas Jember, Jawa Timur, Jumat.
"Ada tiga konsep inovasi yakni yang pertama inovasi teknologi, yang kedua inovasi organisasi, dan yang terakhir adalah inovasi kelembagaan," kata Michaela Cosijn yang merupakan perwakilan dari CSIRO di Kabupaten Jember.
Ia juga mengajak para peserta yang terdiri dari para dosen untuk melakukan kerja sama dalam mengembangkan penelitian dengan CSIRO yang merupakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Australia.
"Kami memiliki proyek ARISA yang akan mendukung dan mengembangkan kerja sama penelitian yang merupakan kolaborasi antara pihak lembaga penelitian dengan usaha agribisnis swasta dalam upaya komersialisasi inovasi yang tersedia, atau sebaliknya, keudian pihak swasta yang bermitra dengan lembaga penelitian dan terletak di Indonesia Timur (Jawa Timur, NTT dan NTB)," tuturnya.
Ia mengatakan ARISA tidak hanya menyediakan bantuan finansial kepada penerima proyek, namun juga non finansial seperti pelatihan-pelatihan.
"Fokus kegiatan ARISA adalah pada penelitian terapan dan adaptif untuk melakukan komersialisasi inovasi-inovasi yang ada di Indonesia Timur, bukan tertuju pada penelitian untuk menghasilkan pengetahuan atau teknologi baru," tuturnya.
Sementara Ketua Panitia Ahmad Naufiq mengatakan kegiatan workshop "Research and Innovation" yang diadakan oleh Lembaga Penelitian (Lemlit) Unej bertujuan untuk mengajak semua dosen setempat dan peneliti lain terkait dengan kebijakan penelitian program kemampuan dari Kemenristekdikti.
"Kegiatan ini mendatangkan CSIRO dari Australia dan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti yang akan memberikan informasi beserta ilmu penelitiannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas baik penelitian maupun teknologi secara nasional hingga internasional," tuturnya.
Menurutnya penelitian di Universitas Jember kuantitasnya dari tahun ke tahun semakin meningkat karena terlihat dari proses penghargaan yang telah didapat dari luar negeri dan jumlah penelitian yang semakin meningkat.
"Sedangkan kualitasnya dapat dilihat dari segi penelitian-penelitian dari CDAST Unej dan peneliti-peneliti sudah meningkat, bahkan sudah ada hilirisasi hasil penelitian oleh industri dan diterapkan oleh produksi," katanya.
Wakil Rektor 3 Unej Sulthon mengatakan hasil penelitian seharusnya tidak berhenti begitu saja karena targetnya akan mengadakan monev dalam bidang riset, kemudian bergabung riset dan publikasi dengan CSIRO.
"Kami berharap riset akan membawa manfaat besar bagi Universiats Jember dan nama kampus Tegalboto Unej masuk sebagai studi yang ada unggulannya tiap-tiap fakultas," ujarnya, menambahkan.(*)