Instalasi Pipa PDAM Tulungagung Rawan Terdampak Longsor

Tulungagung (Antara Jatim) - Instalasi pipa saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, rawan putus akibat terdampak longsor seiring hujan deras yang mengguyur daerah tersebut dua pekan terakhir.

"Musim ini sangatlah rawan sekali terjadi pipa putus, karena intensitas hujan yang tinggi," kata Direktur PDAM Tulungagung Haryono di Tulungagung, Selasa.

Haryono menuturkan, saat ini yang paling rawan pada kondisi pipa dengan panjang 1,7 kilometer yang letaknya berada di tebing sungai atau tepatnya di wilayah Kedung Bantal masuk Desa Samar Kecamatan Pagerwojo.

Selain itu, tingkat kerawanan sporadis di jalur menuju "intake" atau bangunan yang digunakan untuk mengambil air baku yang akan diolah di Desa pagerwojo, Kecamatan Pagerwojo.

"Sebab dengan kondisi hujan yang tinggi ini berpotensi terjadinya banjir dan longsor dan berdampak pada putusnya pipa. Jika terjadi, tentu yang dirugikan adalah pelanggan," katanya.

Saat ini, jumlah pelanggan yang mengandalkan pasokan air PDAM Tulungagung tercatat mencapai 14 ribu rumah tangga/industri/lembaga, yang tersebar di tujuh kecamatan.

Haryono menuturkan, pada 2010 pipa PDAM pernah hancur diterjang banjir dan longsor.

Jika pada saat kemarau lalu masih sempat terjadi longsor, kata dia, potensi saat cuaca ekstrem seeprti sekarang akan lebih mengkhawatirkan.

"Kami bekerjasama dengan perusahaan jasa tirta dan meminta bantuan cekdam untuk mengatur air agar tidak terjadi banjir," ujarnya.

Kata Haryono, PDAM sebenarnya sudah diberi dua cekdam. Namun satu cekdam rusak setelah terkena banjir. "Kami meminta untuk cekdam terbuat dari beton bukan batu kali biar lebih kuat," ujarnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Tulungagung beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di Desa Karanganom, Kecamatan Kauman dan berdampak pada putusnya pipa PDAM yang mengalir air bersih ke tiga kecamatan, yakni Kecamatan Boyolangu, Gondang dan Sumbergempol dengan jumlah pelanggan lebih dari 1.200 pelanggan.

"Upaya yang dilakukan saat ini sifatnya masih darurat atau sementara agar air tetap mengalir ke rumah warga. Sebab, lokasi pipa berada di jalan desa dan saat ini masih koordinasi dengan instasi terkait yakni PU untuk perbaikan jalan," ujarnya.(*)