Madiun (Antara Jatim) - Seorang anggota TNI AD asal Kabupaten Madiun, Jatim, ikut menjadi korban tewas helikopter berjenis Bell-412 EP HA-5166 milik TNI-AD yang hilang kontak dan jatuh saat menuju ke Long Bawan, Malinau, Kalimantan Utara pada Kamis (24/11).
Korban adalah, Lettu Cpn Ginas Sasmita Aji, warga Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Korban merupakan putra dari Bapak Wardi.
Komandan Kodim 0803 Madiun Letkol Inf Rachman Fikri membenarkan jika salah satu korban tewas dari helikopter jatuh tersebut adalah putra asli Madiun.
"Iya, benar informasi tersebut. Berdasarkan informasi yang Saya terima dari jajaran, ada anggota TNI AD asal Kabupaten Madiun yang ikut jadi korban meninggal jauhnya helikopter di Kalimantan Utara," ujar Fikri saat dihubungi.
Namun, pihaknya belum tahu kapan jenazah akan dikirim ke rumah duka di kampung halamannya. Sebab, hingga kini jenazah para korban belum dievakuasi. "Informasinya jenazah masih di TKP (lokasi jatuhnya heli), belum bisa dievakuasi," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya ikut prihatin dengan kejadian jatuhnya helikopter milik TNI AD tersebut. Ia berharap jenazah para korban kecelakaan helikopter tersebut dapat segera dievakuasi dan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing untuk dimakamkan.
Seperti diketahui, helikopter Bell-412 EP milik TNI AD mengalami hilang kontak sejak 24 November 2016 dan telah ditemukan pada 27 November 2016.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa helikopter tersebut dioperasionalkan pada tahun 2013 dan saat kecelakaan, heli itu dalam tugas mendorong logistik pasukan pengamanan di daerah perbatasan RI-Malaysia.
Heli Bell-412 tersebut diawaki oleh Lettu Cpn Yohanes Syahputera (pilot/meninggal, )Lettu Cpn Abdi Darnain (selamat), Lettu Cpn Ginas Sasmita (meninggal), Sertu Bayu (meninggal), dan Praka Suyanto (meninggal).
Sesuai informasi, korban selamat, Lettu Abdi sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit di daerah Tarakan guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Sementara, jenazah korban lainnya masih belum dapat dievakuasi dari lokasi jatuhnya heli. (*)