Surabaya, (Antara Jatim) - Konsumsi elpiji non-subsidi jenis Pertamina Bright Gas ukuran 5,5 kg di Jawa Timur mengalami kenaikan, dan tercatat pada Oktober 2016 mencapai 97,4 Matrik Ton (MT) atau 374 persen, dibanding konsumsi rata-rata Januari-September yang hanya sebesar 26 MT.
"Sejak diluncurkan di Jatim pada Februari 2016, konsumsi elpiji non-subsidi terus naik. Oleh karena itu, kami berterimakasih pada konsumen dan masyarakat yang sudah membeli elpiji non subisidi khususnya Bright Gas," kata Area Manager Communication and Relations PT Pertamina MOR V wilayah Jawa Timur, Heppy Wulansari di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, kenaikan juga terjadi pada konsumsi Bright Gas ukuran 12 Kg pun, yakni dari rata-rata Januari-September sebesar 300 MT, menjadi 483 MT atau meningkat 161 persen pada Oktober 2016.
Heppy menjelaskan, kenaikan konsumsi ini disebabkan beberapa faktor, yakni selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga dukungan masing-masing pemerintah daerah yang menggalakkan gerakan sadar non subsidi bagi masyakat mampu, yang mempengaruhi peningkatakan penjualan elpiji non subisidi khususnya Bright Gas.
Heppy mengatakan, produk Bright Gas mempunyai beberapa unggulan dan pelayanan seperti layanan pesan antar melalui contact Pertamina 1500000 dan kemudahan mendapatkan Bright Gas di Indomaret dan SPBU.
"Semua kelebihan itu dapat dinikmati konsumen dengan harga refill Rp134.400 per tabung untuk Bright Gas 12 Kg, dan Bright Gas 5.5 Kg dengan refill Rp 61.500/tabung," katanya.
Sementara itu, untuk memudahkan konsumen yang ingin menggunakan Bright Gas khususnya Bright Gas 5.5 Kg, Pertamina memfasilitasi dengan program penukaran 2 tabung elpiji 3 Kg dengan 1 tabung elpiji Bright Gas 5.5 Kg di sejumlah agen elpiji.
"Kami berharap terus adanya peningkatan pengguna Bright Gas di wilayah MOR V, sebab dapat mengukur adanya peningkatkan ekonomi masyarakat, karena tidak lagi menggunakan elpiji subsidi," katanya.(*)