Jember (Antara Jatim) - Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung, Jember memberikan pelayanan pemeriksaan dini kanker leher rahim dengan papsmear dan melakukan deteksi dini kanker payudara melalui "sadari" secara gratis kepada masyarakat di wilayah setempat dengan syarat khusus.
"Masyarakat yang memiliki kartu BPJS Kesehatan, askes, jamkesmas, jamkesda, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dapat melakukan pemeriksaan papsmear dan sadari secara gratis, sedangkan untuk masyarakat umum dikenakan biaya murah," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSD Balung drg Nur Cahyohadi MARS di RSD setempat, Jumat.
Menurutnya kegiatan deteksi dini kanker serviks dan sadari tersebut merupakan kegiatan pendahuluan dari rangkaian dalam rangka memperingati HUT Jember dan RSD Balung dengan jadwal 11 November 2016 dan 18 November 2016 pada pukul 07.00 hingga 12.00 WIB.
"Kegiatan tersebut juga sebagai bentuk sinergi pelayanan kesehatan antara Pemkab Jember yang diwakili RSD Balung dengan mitra kerja yakni BPJS Cabang Jember dan laboratorium Parahita Jember," tuturnya.
Total warga yang sudah mendaftar papsmear dan sadari hingga Jumat ini tercatat sebanyak 61 orang dengan rincian 48 peserta BPJS, satu peserta KIS, sembilan peserta umum dengan membayar Rp110.000, dan tiga peserta ditunda karena dalam kondisi usai haid.
"Yang menjadi perhatian wanita Indonesia dan dunia adalah kanker serviks dan payudara, sehingga untuk menurunkan kejadian yang tidak diinginkan, salah satu cara yang harus dilakukan adalah tindakan pencegahan deteksi dini dengan melakukan papsmear dan sadari," tuturnya.
Data di RSD Balung hingga Oktober 2016 tercatat sebanyak 27 pasien kanker serviks yang selanjutnya dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya atau RS dr Syaiful Anwar Malang, sedangkan untuk kasus keganasan kanker payudara hingga Oktober 2016 mencapai 30 kasus yang ditangani di RSD Balung dan sebagian dirujuk ke RS dr Soebandi Jember.
Salah satu dokter yang melakukan pemeriksaan papsmear dr Murod mengatakan perempuan yang menikah di usia muda, wanita yang sering bergonta-ganti pasangan, dan perempuan yang memiliki banyak anak juga rentan terkena kanker serviks.
"Penyakit itu adalah penyebab kematian perempuan tertinggi selain kanker payudara yang diprediksi setiap setengah jam ada satu perempuan yang meninggal karena kanker serviks," katanya.
Ia menjelaskan kanker serviks dapat menyerang kaum perempuan semua usia yang telah menikah, bahkan hingga usia lanjut, sehingga perlu dilakukan deteksi dini terhadap penyakit mematikan itu melalui pemeriksaan ke dokter secara rutin selama 6 bulan hingga 1 tahun sekali.
Sementara Dewi Puspita salah seorang pasien papsmear tersebut mengaku senang dan berminat mengikuti program itu karena khawatir terjangkit kanker serviks, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin.(*)