Madiun (Antara Jatim) - Bupati Madiun Muhtarom melakukan panen padi jenis C4 dan Ciherang di Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim yang ditanam dengan sistem tanam sebar.
"Saat ini, petani dituntut terus berupaya mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan, salah satunya melalui hasil panen padi yang melimpah. Sistem tanam sebar dinilai mampu meningkatkan pendapatan petani menyusul hasil panen yang lebih banyak dari sistem tanam konvesional," ujar Bupati Madiun dalam sambutannya di desa setempat, Rabu.
Berdasarkan laporan kelompok petani Desa Sidodadi, hasil panen padi yang ditanam dengan cara konvesional mampu menghasilkan 10,24 ton per hektare. Sedangkan dengan sistem sebar bisa mencapai 11,22 ton per hektare.
Menurut dia, penanaman padi dengan teknik tanam sebar tersebut telah diterapkan di wilayah Kabupaten Madiun sejak tahun 2013 dan terus berkembang. Hal itu karena hasilnya yang lebih menguntungkan.
Dengan tanam sebar, petani bisa menghemat biaya garap lahan hingga Rp2,5 juta setiap hektarenya. Selain menghemat biaya garap lahan, teknik tersebut juga efisiensi waktu tanam hingga panen sebanyak 10 sampai 15 hari, karena tidak memerlukan penyemaian dan tenaga tanaSelain itu, teknik tanam sebar juga lebih sedikit dalam penggunaan pupuk sekitar 20-30 persen dibandingkan cara konvensional, serta irit dalam penggunaan benih yang hanya butuh 20 kilogram dari cara biasa yang membutuhkan hingga 45 kilogram per hektare.
Daerah yang sudah mencoba menanam padi dengan sistem tanam sebar telah merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun dengan luasan baru mencapai lebih dari 200 hektare.
Khusus di Desa Sidodadi, dari lahan seluas 195 hektare, sebanyak 7 hektare di antaranya ditanami dengan sistem tanam sebar.
Selain meningkatkan pendapatan petani, lanjut Muhtarom, teknik tanam sebar juga sangat cocok untuk meningkatkan indeks pertamanan di Kabupaten Madiun, sehingga mendukung program swasembada pangan tahun 2017.
"Pemkab Madiun sangat mendukung inovasi para petani ini. Pemkab juga memberi kebebasan para petani untuk memilih sistem tanam sesuai dengan kemampuan. Bagi petani yang cocok dengan teknologi tanam sebar bisa melakukannya. Namun bagi petani yang belum siap, hendaknya kuasai dulu pengetahuannya baru diterapkan," kata Bupati.
Pihaknya optimistis hasil panen dengan sistem sebar mampu mendongkrak nilai produksi padi di wilayah Kabupaten Madiun.
Sementara, produksi padi tahun 2015 di Kabupaten Madiun mencapai 570.000 ton gabah kering panen (GKP). Diharapkan tahun ini dapat melampaui dari produksi tahun sebelumnya sehingga mampu menyumbang suplai kebutuhan beras nasional. (*)