Bojonegoro (Antara Jatim) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Abiparo) Bojonegoro, Jawa Timur
menyebutkan hanya empat pelaku usaha wisata di daerahnya yang mengikuti
Bojonegoro "Travel Fair" 2016 pada 2-3 November.
"Semua pengelola pelaku usaha wisata di Bojonegoro sudah memperoleh pemberitahuan kegiatan Bojonegoro `Travel Fair`," kata Ketua Abiparo Bojonegoro Wahyu Setyawan, di lokasi Bojonegoro "Travel Fair", Kamis.
Tapi, lanjut dia, hanya empat pelaku usaha wisata di daerahnya yang menjadi peserta yaitu Hotel Dewarna, Griya Dharma Kusuma (GKD), objek wisata sayur-sayuran Agroguna dan objek wisata permainan "gofun".
"Saya kurang tahu alasan disbudpar tidak ikut kegiatan Bojonegoro Travel Fair," ucap dia.
Di daerah setempat, disbudpar mengelola objek wisata Kahyangan Api di Kecamatan Dander, wisata air Dander "Park" di Kecamatan Dander, dan Waduk Pacal di Kecamatan Temayang.
Menurut dia, kalau pelaku usaha wisata di daerahnya menjadi peserta Bojonegoro Travel Fair bisa memanfaatkan ajang itu untuk menjual paket wisata kepada pelaku usaha wisata dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sesuai data, katanya, Bojonegoro Travel Fair diikuti sebanyak 230 peserta yang datang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Bali, juga berbagai kota lainnya.
Peserta Bojonegoro Travel Fair dari pelaku usaha wisata mulai penjual objek wisata, cendera mata, kuliner, hotel, transportasi, juga agen perjalanan.
Meski pelaku usaha wisata di daerahnya banyak yang tidak menjadi peserta, menurut dia, Abiparo tetap mempromosikan sejumlah objek wisata di daerah setempat baik yang dikelola desa maupun disbudpar.
Paket wisata yang ditawarkan antara lain, Kahyangan Api, Negeri "Atas Angin" dan wisata banjir Rp225.000 per orang, Teksas Wonocolo (wisata minyak), Wisata Banjir dan Agro Salak Rp215.000 per orang.
Selain itu, paket wisata edukasi Agroguna, Kahyangan Api dan kebun belimbing Rp185.000 per orang, gerabah Malo, kebun belimbing, Alun-alun Bojonegoro, dan "gofun" Rp220.000 per orang.
Selain itu, peserta juga diajak berkunjung ke objek wisata permainan "gofun" di Kecamatan Kapas, dan Kahyangan Api di Kecamatan Ngasem.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto yang membuka Bojonegoro Travel Fair juga sempat menyaksikan traksaksi yang dilakukan pelaku usaha wisata dari berbagai daerah itu.
"Kami perkirakan transaksi paket wisata dalam kegiatan ini lebih dari Rp20 miliar," jelas dia.(*)
"Semua pengelola pelaku usaha wisata di Bojonegoro sudah memperoleh pemberitahuan kegiatan Bojonegoro `Travel Fair`," kata Ketua Abiparo Bojonegoro Wahyu Setyawan, di lokasi Bojonegoro "Travel Fair", Kamis.
Tapi, lanjut dia, hanya empat pelaku usaha wisata di daerahnya yang menjadi peserta yaitu Hotel Dewarna, Griya Dharma Kusuma (GKD), objek wisata sayur-sayuran Agroguna dan objek wisata permainan "gofun".
"Saya kurang tahu alasan disbudpar tidak ikut kegiatan Bojonegoro Travel Fair," ucap dia.
Di daerah setempat, disbudpar mengelola objek wisata Kahyangan Api di Kecamatan Dander, wisata air Dander "Park" di Kecamatan Dander, dan Waduk Pacal di Kecamatan Temayang.
Menurut dia, kalau pelaku usaha wisata di daerahnya menjadi peserta Bojonegoro Travel Fair bisa memanfaatkan ajang itu untuk menjual paket wisata kepada pelaku usaha wisata dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sesuai data, katanya, Bojonegoro Travel Fair diikuti sebanyak 230 peserta yang datang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Bali, juga berbagai kota lainnya.
Peserta Bojonegoro Travel Fair dari pelaku usaha wisata mulai penjual objek wisata, cendera mata, kuliner, hotel, transportasi, juga agen perjalanan.
Meski pelaku usaha wisata di daerahnya banyak yang tidak menjadi peserta, menurut dia, Abiparo tetap mempromosikan sejumlah objek wisata di daerah setempat baik yang dikelola desa maupun disbudpar.
Paket wisata yang ditawarkan antara lain, Kahyangan Api, Negeri "Atas Angin" dan wisata banjir Rp225.000 per orang, Teksas Wonocolo (wisata minyak), Wisata Banjir dan Agro Salak Rp215.000 per orang.
Selain itu, paket wisata edukasi Agroguna, Kahyangan Api dan kebun belimbing Rp185.000 per orang, gerabah Malo, kebun belimbing, Alun-alun Bojonegoro, dan "gofun" Rp220.000 per orang.
Selain itu, peserta juga diajak berkunjung ke objek wisata permainan "gofun" di Kecamatan Kapas, dan Kahyangan Api di Kecamatan Ngasem.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto yang membuka Bojonegoro Travel Fair juga sempat menyaksikan traksaksi yang dilakukan pelaku usaha wisata dari berbagai daerah itu.
"Kami perkirakan transaksi paket wisata dalam kegiatan ini lebih dari Rp20 miliar," jelas dia.(*)