Surabaya (Antara) - Pangarmatim Laksda TNI Darwanto bersama "Eastern Mindanao Command" (EMC) Commander Lieutenant General (Ltgen) Ray Leonardo B. Guerrero telah menyepakati sejumlah kerja sama dalam Sidang Tingkat Ketua Komite Perbatasan Indonesia¿Filipina XXXV-2016.
"Pertemuan delegasi Indonesia dan Filipina itu berlangsung di Auditorium Puslat Kaprang, Kolatarmatim, Surabaya pada 25-28 Oktober," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan kesepakatan antara Indonesia dan Filipina itu telah dimulai pada tanggal 4 Juli 1956 dalam bidang ekonomi berupa persetujuan lintas batas (Border Cross Agreement).
Selanjutnya, pada 11 Maret 1975, dikembangkan melalui perjanjian dan patroli perbatasan antara Indonesia dan Filipina yang ditandatangani dengan mengembangkan kesepakatan melalui Border Patrol Agreement dan Border Crossing Agreement sebagai revisi atas kesepakatan sebelumnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan sidang tahunan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama keamanan antara Filipina dan Indonesia pada permasalahan keamanan yang berada di wilayah perbatasan serta menjaga hubungan harmonis kedua negara.
Sidang ini dibagi menjadi tiga sub komite yang mempunyai agenda diskusi masing-masing yaitu sub A bidang patroli Perbatasan dan Komunikasi, lalu sub B bidang Intelijen dan Perlintasan Perbatasan.
Selain itu, ada sub komite khusus yang tergabung dalam Technical Working Group on Maritime and Ocean Concerns (TWG-MOC) yang membahas tentang masukan untuk revisi perjanjian patroli perbatasan dan pelintas batas tahun 1975.
Menurut Pangarmatim, persoalan menonjol terkait perbatasan di laut Sulawesi itu antara lain penyanderaan oleh Abu Sayyaf. Dengan kegiatan itu, akan segera ditetapkan bagaimana mekanisme patrolinya, melakukan keamanannya, saling menjalin komunikasi dan koordinasi antar kedua negara.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan terkait persoalan di perbatasan tersebut. Tindak lanjutnya Indonesia dan Filipina akan melaksanakan patroli di perbatasan bersama-sama yang dilakukan selama dua kali dalam setahun.
Selain Pejabat Utama Koarmatim, Delegasi Indonesia yaitu Kementerian Luar Negeri, Mabes TNI, Mabes TNI AL, Bakamla, Polda Sulawesi Utara, Imigrasi, Bea Cukai, Basarnas, serta perwakilan dari KBRI Manila.
Sementara itu, Delegasi Filipina, diantaranya Panglima Eastmincom, Letjen Rey Leonardo B. Guerrero, dari AFP membawahi personel dari kantor dan Kementerian Filipina yang terkait dengan permasalahan perbatasan. (*)