Sidoarjo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendorong kepada warganya untuk giat berdonor darah mengingat kebutuhan darah terus mengalami peningkatan.
Ketua Harian PMI Kabupaten Sidoarjo Asrofi mengatakan kebutuhan darah di daerahnya terus mengalami peningkatan dari 3014 kantong selama tahun 2015 meningkat menjadi sekitar 3.188 kantong tahun 2016 saat ini.
"Oleh karena itu kesadaran warga sangat dibutuhkan demi tercukupinya kebutuhan darah di daerah ini," katanya saat peringatan ulang tahun ke 71 PMI di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Minggu.
Ia mengemukakan, untuk mengukung tercukupinya kebutuhan darah yang Sidoarjo ini tidak lain didukung dengan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya.
"Kami juga menggerakan bus donor yang terletak di wilayah Juanda dan juga di Sidoarjo kota yang rata-rata mampu memasok kebutuhan darah sampai dengan 50 kantong perharinya atau sekitar 38.7 persen dari total produksi darah," katanya.
Ia mengemukakan, untuk meningkatkan perolehan darah tersebut pihaknya meminta kepada pemerintah untuk menambahkan satu unit kendaraan bus donor darah.
"Satu unit bus tersebut rencananya akan ditempatkan di wilayah selatan yaitu di kawasan Tanggulangin Sidoarjo supaya warga yang ingin berdonor darah menjadi lebih dekat," katanya.
Dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada pendonor darah yang mencapai 10 kali sebanyak 521 orang, 25 kali sebanyak 103 orang, 50 kali 43 orang.
"Sementara untuk yang 100 kali di Sidoarjo ada 18 orang di mana penghargaan tersebut akan diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Desember mendatang," katanya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan kegiatan PMI ini patut didukung karena turut menyumbangkan dharma bakti demi kemajuan dan kesejahtareaan bangsa.
"Kegiatan PMI ini harus didukung karena menjunjung tinggi kemanusian demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa," katanya saat memberikan sambutan.
Oleh karena itu, kata dia, pada peringatan hari ulang tahun yang ke-71 PMI Kabupaten Sidoarjo ini, masyarakat dan pemerintah hendaknya bersama-sama peduli dalam bidang kemanusiaan.
"Salah satunya adalah fokus dalam kegiatan edukasi generasi dini mengenai pertolongan pertama. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan palang merah remaja (PMR) yang ada di masing-masng sekolah," katanya. (*)