"Inspeksi dipimpin langsung oleh Vice President PT KAI Daop 9 Rusi Haryono bersama seluruh jajaran manajemen untuk memastikan jalur kereta yang dilalui di wilayah Daop 9 sepanjang Banyuwangi hingga Pasuruan benar-benar aman selama musim hujan," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Lukman Arif di Jember.
Menurutnya, inspeksi tersebut dilakukan sebagai upaya PT KAI untuk mengantisipasi datanya musim hujan pada awal Oktober 2016 sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kegiatan pengecekan jalur kereta itu sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PT KAI, namun pada momentum tertentu seperti musim hujan juga ditingkatkan pengecekan lintas jalur tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Ia menjelaskan inspeksi dan pengecekan jalur kereta terdiri dari kondisi rel, alat persinyalan, alat pemindah jalur kereta api (wesel) dan "re-freshment" pegawai terkait dengan peraturan dinas perjalanan kereta api.
"Kami mengecek segala aspek yaitu sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan bahwa jalur rel kereta tersebut benar-benar aman selama musim hujan dan penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta tetap nyaman," katanya.
Lukman mengatakan pemeriksaan jalur kereta rawan bencana sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi akan dilakukan secara bertahap selama beberapa hari yakni dimulai dari Banyuwang-Kalibaru, kemudian keesokan harinya dilanjutkan Kalibaru-Tanggul hingga terakhir di Stasiun Pasuruan.
"Hasil temuan dalam pemeriksaan jalur kereta api selama inspeksi tersebut akan dievaluasi dan apabila ada kekurangan, maka PT KAI Daop 9 segera memperbaikinya," ujarnnya menambahkan.
Data di PT KAI Daop 9 Jember tercatat sebanyak 18 titik rawan bencana alam yang tersebar sepanjang Stasiun Pasuruan hingga Banyuwangi di antaranya titik rawan bencana longsor antara Stasiun Garahan-Mrawan, Stasiun Mrawan-Kalibaru, dan Stasiun Jember-Kalisat.
Sedangkan titik rawan banjir genangan berada di Stasiun Pasuruan-Bangil, Stasiun Jember-Tanggul, dan Stasiun Rogojampi-Karangasem.(*)