Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar festival kuliner nasi pecel tumpang serta soto tamanan yang merupakan makanan khas kota ini.
"Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai hari ini dan besok (Sabtu, 30/9), mulai sore jam 15.00 WIB sampai 21.00 WIB," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Jumat malam.
Ia mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar, sebab ingin mengenalkan kuliner khas di Kota Kediri. Nasi pecel misalnya, di kota-kota lain banyak yang berjualan nasi pecel, namun di Kediri ada yang beda sebab sambalnya ada sambal tumpang. Sambal ini terbuat dari olahan tempe dimasak dengan berbagai bumbu, sehingga rasanya sedap.
Selain itu, di festival ini juga semakin mengenalkan soto tamanan. Makanan ini juga banyak dijual di berbagai daerah di Indonesia, namun di Kediri lebih istimewa. Selain berkuah santan, soto juga sering disajikan dengan ayam bakar bumbu manis, sehingga banyak orang menyebut soto ayam bakar.
"Kami ingin lebih mengenalkan kuliner di Kediri, sebagai makanan lokal yang khas. Masyarakat bisa mencicipi dengan harga yang lebih murah di kegiatan ini," katanya.
Ia menyebut, harga nasi pecel tumpang standar adalah Rp5.000 per bungkus, namun di festival ini hanya dijual Rp3.000 per bungkus, begitu juga dengan soto tamanan yang standar harganya adalah Rp6.000 per mangkok dijual hanya Rp4.000 per mangkok. Selain itu, juga terdapat nasi goreng yang dijual juga dengan harga murah, yaitu dimana standarnya adalah Rp10.000 per bungkus, dijual hanya Rp.5000 per bungkus.
Selain makanan itu, juga terdapat beragam aneka makanan dan jajan lainnya. Semuanya juga dijual dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga masyarakat juga bisa menikmati masakan ini dengan puas.
Apip mebgatakan, banyak pedagang yang ikut dalam acara ini mencapai puluhan pedagang dengan aneka ragam jualan. Mereka berjualan di area bundaran Sekartaji, Kota Kediri.
Lebih lanjut, ia mengatakan di kegiatan ini juga dimeriahkan beragam acara, misalnya komunitas sepeda kuno. Ada sekitar 1.000 orang yang tergabung dalam komunitas itu, ikut bersepeda ria dan finish di area sekartaji tersebut.
"Selain sepeda kuno, ada juga pameran fotografi, serta hiburan seperti musik serta film. Kami berharap, kegiatan ini bisa menarik animo masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, di sekitar bundaran Sekartaji, Kota Kediri, padat merayap dengan festival tersebut. Petugas polisi pun turun tangan mengatur arus lalu lintas.
Di bundaran Sekartaji, Kota Kediri, sebenarnya juga difungsikan sebagai taman kota, namun saat ini di lokasi itu masih dalam proses perbaikan. Tempat itu akan dijadikan taman ramah anak, dan ditata lagi berbagai tempat di dalamnya termasuk untuk berjualan. Hingga kini, proses perbaikan masih terus berjalan dan ditargetkan di akhir tahun tuntas. (*)