Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Ketua DPC INSA Surabaya Slamet Rahadjo mengakui layanan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saat ini sudah sangat cepat dan banyak dermaga pilihan sehingga tidak ada waktu tunggu kapal (zero waiting time) di pelabuhan ini.
"Dermaga di Tanjung Perak cukup banyak, infrastruktur pendukung lengkap dan produktivitasnya pun tinggi. Jadi, hampir tidak ada waktu tunggu bagi kapal, utamanya kapal reguler," kata pengurus asosiasi perusahaan pelayaran nasional ini menanggapi kegiatan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa.
Selain itu, menurut dia, di Pelabuhan Tanjung Perak saat ini juga sudah diberlakukan layanan "Windows System on Schedule" sehingga kapal-kapal yang melakukan aktivitas secara reguler di pelabuhan ini langsung dapat terlayani tanpa menunggu.
"Nah, untuk kapal-kapal yang non-reguler memang terkadang masih menunggu. Tapi juga tidak lama, paling hanya sehari," kata Slamet menjelaskan.
Kondisi itu, katanya, berbeda dengan sejumlah pelabuhan lain di Indonesia, seperti di Pelabuhan Belawan yang masih harus menunggu 5-7 hari karena infrastruktur yang masih terbatas.
Di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya kini cukup banyak dermaga untuk melakukan aktivitas bongkar muat kapal seperti Dermaga Jamrud, Nilam, Berlian, Mirah, dan dermaga-dermaga lain yang dikelola anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yakni PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) serta Terminal Multipurpose Teluk Lamong.
Sementara itu, secara terpisah Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto mengemukakan manajemen badan usaha milik negara bidang kepelabuhanan ini terus berbenah guna meningkatkan kualitas layanannya kepada pengguna jasa.
Selain layanan "Windows System on Schedule", PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) juga melengkapi infrastruktur untuk mendukung kelancaran dan peningkatan produktivitas bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang dikelolanya, khususnya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Upaya-upaya tersebut, kata Edi, sudah terlihat hasilnya di sejumlah dermaga, seperti meningkatnya bongkar muat di Dermaga Berlian yang dikelola PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, salah satu anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Kegiatan bongkar muat peti kemas di Dermaga Berlian meningkat 17,8 persen untuk Juni 2016, dibanding bulan yang sama tahun 2015. Bongkar muat peti kemas domestik naik dari 83.000 twenty equivalent units (TEUs) pada Juni 2015 menjadi sebesar 97.854 TEUs pada Juni 2016.
Sedangkan total produksi bongkar muat peti kemas domestik dari bulan Januari hingga Juni 2016 mencapai 550.797 TEUs, atau naik sebesar 11,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang hanya sebesar 493.147 TEUs.
"Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan tingkat kunjungan kapal kian meningkat. Kapal sandar dan bongkar muat sesuai dengan target 'Turn Round Voyage (TRV)," kata Edi menambahkan. (*)