Madiun (Antara Jatim) - Persediaan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menipis akibat banyaknya permintaan yang tidak dibarengi dengan jumlah pendonor saat bulan puasa.
Data UDD PMI Kabupaten Madiun mencatat, stok golongan darah A saat dikonfirmasi sekitar 36 kantong, golongan B 67 kantong, golongan AB 30 kantong, dan golongan O 28 kantong.
"Stok sangat menipis karena jumlah pendonor juga menurun drastis selama puasa, sementara permintaan tetap bahkan cenderung naik. Stok yang cepat sekali berubah tergantung permintaan," ujar Kepala Bagian Pelayanan Teknis, Kantor UDD PMI Kabupaten Madiun, Doni Dwi Setiawan, kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, jika pada hari biasa jumlah pendonor yang datang ke kantor PMI setempat bisa mencapai 30 orang, saat puasa hanya sekitar 10 hingga 15 orang saja.
Pihaknya menilai kondisi tersebut wajar, karena saat ini memasuki bulan Ramadhan. Hal itu terjadi setiap tahun saat bulan puasa berlangsung.
Sementara, permintaan cenderung meningkat, baik untuk darah maupun trombosit. Beberapa waktu lalu, pihaknya baru saja mengirim permintaan ke sejumlah daerah, di antaranya ke Nganjuk sebanyak 200 kantong darah, Ponorogo 100 kantong darah, dan Pati sebanyak 300 kantong darah.
Guna menambahkan stok darah, PMI Kabupaten Madiun melakukan berbagai upaya. Seperti membuka pelayanan donor darah pada malam hari setelah berbuka puasa. Baik yang dilakukan di kantor maupun di luar kantor yang tempatnya strategis.
"Untuk pelayanan "jemput bola", kami melakukan di sejumlah tempat strategis berkumpulnya massa. Seperti pasar, tempat strategis di desa-desa, dan sejumlah kantor lembaga yang telah bekerja sama dengan PMI.
Selain pelayanan donor darah "jemput bola" pada malam hari, PMI juga memberikan bingkisan tambahan untuk merangsang para calon pendonor mendonorkan darahnya.
Yakni dengan memberikan bingkisan berupa minyak goreng kemasan ukuran 1 liter. Binkisan itu masih ditambah dengan bingkisan tetap saat berdonor berupa mie instan, susu, dan vitamin penambah darah. (*)