Madiun (Antara Jatim) - Kantor Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Madiun, Jawa Timur menemukan 15 kantong darah pendonor yang reaktif atau terkontaminasi virus HIV selama Januari hingga Agustus 2016.
"Keberadaan kantong darah yang terkontaminasi virus HIV tersebut diketahui melalui proses "screening" infeksi menular lewat tranfusi darah (IMLTD) yang dilakukan oleh petugas PMI setempat," ujar Kepala Bidang Pelayanan UTD PMI Kabupaten Madiun Dony Dwi Setyawan di Madiun, Kamis.
Atas temuan itu, pihaknya menggandeng dinas kesehatan setempat dan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Madiun untuk memberikan pendampingan terhadap 15 orang pendonor terinfeksi HIV tersebut.
Menurut dia, sesuai hasil temuan, secara total dari bulan Januari hingga Agustus jumlah kantong darah pendonor yang reaktif penyakit menular berbahaya mencapai 119 kantong. Yakni meliputi reaktif penyakit hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan HIV.
Pihaknya merinci, dari 119 kantong darah terkontaminasi tersebut, untuk yang reaktif penyakit hepatitis B mencapai 66 kantong, hepatitis C 14 kantong, sifilis 24 kantong, dan HIV sebanyak 15 kantong.
"Setiap bulan pasti ditemukan darah yang terpapar penyakit setelah melalui proses screening IMLTD," terang Dony.
Atas temuan itu, pihaknya melakukan pemanggilan si pendonor yang terjangkit penyakit tersebut dan memberikan penjelasan. Untuk pengobatan bisa dilakukan di dokter maupun rumah sakit.
Selain pemanggilan, pihaknya juga melarang pendonor bersangkutan melakukan donor darah kembali. Untuk memundahkan pemantauan, pihaknya langsung memblokir nomor peserta para pendonor yang diketahui darahnya terpapar penyakit menular berbahaya tersebut.
"Sementara terhadap kantong darahnya yang terpapar tersebut akan dimusnahkan karena sangat berbahaya jika digunakan untuk pasien atau orang lain," katanya.
Ia menambahkan, untuk menjaga keamanan stok darah, pihaknya telah memiliki pendonor tetap yang setiap harinya secara berkala melakukan donor darah di kantor PMI setempat. Jumlahnya mencapai 15 hingga 20 kantong darah setiap hari.
Selain itu, PMI Kabupaten Madiun juga memiliki program unggulan, yakni Desa Siaga. Program yang berjalan sejak tahun 2006 lalu itu telah menggandeng 145 pendonor tetap dari Kabupaten Madiun.
Tiap tiga bulan sekali, PMI mendatangi desa-desa untuk mengadakan kegiatan donor darah. Kegiatan itu dilakukan bekerja sama dengan bidan desa, perangkat desa, dan ketua desa siaga di kelurahan setempat. Dengan upaya tersebut, pihaknya yakin stok darah di PMI setempat akan aman. (*)