Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Peternakan (Disnak) Pamekasan, Jawa Timur, membentuk tim khusus
pemantau peredaran daging di pasaran selama bulan suci Ramadhan 1437
Hijriah.
Menurut Kepala Disnak Pamekasan Bambang Prayogi, tim itu untuk mengawasi kemungkinan adanya peredaran daging oplosan di pasangan dan mereka merupakan tim gabungan.
"Ada dokter hewan yang juga kami terjunkan di tim itu, selain petugas lapangan yang selama ini memang bertugas mengawasi peredaran daging," katanya kepada Antara di Pamekasan, Selasa.
Bambang menjelaskan, selain dari unsur Dinas Peternakan, tim itu juga melibatkan dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan.
"Ada sekitar 40 personel yang kami terjunkan selama Ramadhan ini, khusus memantau peredaran daging di pasaran," katanya.
Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, selain memantau peredaran daging, tim yang terdiri dari 40 orang itu, juga bertugas menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang kondisi daging sehat dan layak konsumsi.
"Ada beberapa ciri yang harus dikenali masyarakat apabila hendak membeli daging untuk dikonsumsi," kata Bambang.
Antara lain, berwarna merah cerah, tidak terdapat bercak gelap dengan permukaan yang mengkilap.
Selain itu, daging yang, khususnya daging sapi memiliki serat halus, dengan lemak berwarna kekuningan.
"Kalau daging itu kaku, dan berwarna gelap menunjukkan pemotongan dilakukan pada saat tidak tepat," katanya.
Bisa saja, sambung dia, saat dipotong, hewan dalam keadaan stres atau tidak diistirahatkan sebelum dilakukan pemotongan. Daging yang berwarna cokelat menandakan sudah terkena udara terlalu lama.
Selain itu, daging sapi yang segar tidak memiliki bau asam atau berbau busuk. Jika dipegang terasa basah dan lengket, menurut dia, itu menunjukkan daging sudah tidak segar.
"Daging yang segar itu, tidak lengket di tangan, kenyal, dan tidak lembek bila dipegang," ucapnya.
Selain menjelaskan, tentang ciri-ciri daging sapi yang segar, petugas juga diminta menjelaskan kepada masyarakat tentang ciri-ciri daging ayam yang segar dan layak konsumsi.
"Daging ayam baik kulitnya tampak mengkilat, berwarna segar, berbau khas ayam, dan dagingnya kenyal," katanya,
Sedangkan, daging ayam yang sudah mati sebelum dipotong, biasanya memar kulitnya, terutama di daerah sayap atau berwarna kekuningan.
"Jangan lupa pula perhatikan bentuk ayamnya," katanya, menambahkan.
Menurut Bambang, bentuk ayam yang bulat dan bengkak pertanda ayam sudah disuntik dengan air.
"Jadi, masyarakat perlu mencermati sebelum membeli daging, baik daging sapi maupun daging ayam," terang Bambang. (*)
Menurut Kepala Disnak Pamekasan Bambang Prayogi, tim itu untuk mengawasi kemungkinan adanya peredaran daging oplosan di pasangan dan mereka merupakan tim gabungan.
"Ada dokter hewan yang juga kami terjunkan di tim itu, selain petugas lapangan yang selama ini memang bertugas mengawasi peredaran daging," katanya kepada Antara di Pamekasan, Selasa.
Bambang menjelaskan, selain dari unsur Dinas Peternakan, tim itu juga melibatkan dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan.
"Ada sekitar 40 personel yang kami terjunkan selama Ramadhan ini, khusus memantau peredaran daging di pasaran," katanya.
Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, selain memantau peredaran daging, tim yang terdiri dari 40 orang itu, juga bertugas menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang kondisi daging sehat dan layak konsumsi.
"Ada beberapa ciri yang harus dikenali masyarakat apabila hendak membeli daging untuk dikonsumsi," kata Bambang.
Antara lain, berwarna merah cerah, tidak terdapat bercak gelap dengan permukaan yang mengkilap.
Selain itu, daging yang, khususnya daging sapi memiliki serat halus, dengan lemak berwarna kekuningan.
"Kalau daging itu kaku, dan berwarna gelap menunjukkan pemotongan dilakukan pada saat tidak tepat," katanya.
Bisa saja, sambung dia, saat dipotong, hewan dalam keadaan stres atau tidak diistirahatkan sebelum dilakukan pemotongan. Daging yang berwarna cokelat menandakan sudah terkena udara terlalu lama.
Selain itu, daging sapi yang segar tidak memiliki bau asam atau berbau busuk. Jika dipegang terasa basah dan lengket, menurut dia, itu menunjukkan daging sudah tidak segar.
"Daging yang segar itu, tidak lengket di tangan, kenyal, dan tidak lembek bila dipegang," ucapnya.
Selain menjelaskan, tentang ciri-ciri daging sapi yang segar, petugas juga diminta menjelaskan kepada masyarakat tentang ciri-ciri daging ayam yang segar dan layak konsumsi.
"Daging ayam baik kulitnya tampak mengkilat, berwarna segar, berbau khas ayam, dan dagingnya kenyal," katanya,
Sedangkan, daging ayam yang sudah mati sebelum dipotong, biasanya memar kulitnya, terutama di daerah sayap atau berwarna kekuningan.
"Jangan lupa pula perhatikan bentuk ayamnya," katanya, menambahkan.
Menurut Bambang, bentuk ayam yang bulat dan bengkak pertanda ayam sudah disuntik dengan air.
"Jadi, masyarakat perlu mencermati sebelum membeli daging, baik daging sapi maupun daging ayam," terang Bambang. (*)