Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana, Ketua DPRD Armuji serta Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR) melakukan tabur benih ikan bader, kutuk dan belut sebanyak 10 ribu ekor di sungai Kalimas, Sabtu sore.
"Kami segera merealisasikan Kalimas sebagai pusat wisata air pusat kota dengan menggelar serangkaian kegiatan. Sebentar lagi juga ada festival kalimas," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga sempat melihat aktivitas pengukuran baku air Kalimas dengan pengampilan sampling lumpur serta pelepasan hewan air ke lumpur. Selain itu, pemungutan sampah di aliran sungai.
Puluhan perahu Korps Marinir ikut mendukung rangkaian kegiatan lingkungan itu, yang menjadi bagian event Balada Kalimas. "Kita sudah keruk Kalimas, selain itu pembersihan. Tadi (kemarin sore) menabur ikan. Yang Kali Brantas (di Surabaya) juga kita keruk. Kita monitor terus air buangan industri," kata Risma.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini akan menguatkan pariwisata di air di Kalimas. "Terkait pariwisata akan kita perbanyak perahu untuk rekreasi," rincinya.
Ia menyebut ada perusahaan operator seluler yang siap membantu perahu berenergi listrik untuk menguatkan wisata air di Kalimas.
"Untuk water front city bukan membuat kota baru. Namun bagaimana kita manfaatkan air sebagai tempat wisata. Seperti di Kenjeran juga menjadi tempat wisata," katanya.
Ketua DPRD Surabaya Armuji yang ikut menebar benih ikan mengulas sejarah silam Kalimas. "Saat masa pemerintahan kerajaan Ujung Galuh, Kalimas dulu merupakan pusat pelayaran dan rekreasi. Melalui kegiatan Balada Kalimas ini, kita ingin masa keemasan, masa kejayaan Kalimas terulang," harap Armuji.
Penasihat Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR) ini mengapresiasi pengukuran baku air, penebaran benih ikan serta pembersihan Kalimas.
"Benih ikan ditebar juga untuk mengukur, menguji kualitas air. Kalau beberapa bulan kedepan ikan hidup dan besar, tentunya akan banyak orang mancing," katanya.
Politisi PDIP ini juga mengapresiasi keberadaan personil Korps Marinir yang ikut mendukung kegiatan Balada Kalimas yang menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723.
"Ini (Balada Kalimas) mengenang kembali keemasan Kalimas, sungai yang membelah Kota Pahlawan," kata Armuji mendampingi Tri Rismaharini serta Wakil Wali Kota Wisnu Sakti Buana.
Ketua Kamar Dagang dan industri (Kadin) Surabaya jamhadi mengaku bangga dengan keberadaan Komunitas di Surabaya yang tanpa diperintah telah memberikan dukungan dan apresiasi pada Kota Surabaya.
"Tidak tanggung-tanggung, seperti acara Balada Kalimas ini event keroyokan antara DPRD Surabaya dengan Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek. Minggu sebelumnya, Komunitas Rek Ayo Rek gelar Festival Pantai Kenjeran dengan mengadakan bakar ikan dua ton di Taman Hiburan Pantai Kenjeran. Ikan dibeli dari nelayan, ibu-ibu nelayan dilibatkan dalam pengolahan ikan. Betul-betul upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat pesisir," katanya.
Jamhadi tidak menampik peran luar biasa akademisi dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta, pebisnis yang diwakili Kadin, komunitas seperti Rek Ayo Rek dan lainnya, serta pemerintah (government).
"Jika A, B, C, G (Akademisi, Business, Community, Goverment) sinergi hasilnya akan luar biasa. Bisa undang wisatawan. Terlebih jelang Prepcom UN Habitat, Juli mendatang," katanya.
Direktur Komunitas Nol Sampah Wawan Some berharap Balada Kalimas dengan kegiatan tebar benih ikan ini bisa menjadi embrio wisata tebar benih ikan sekaligus merangsang dan besarnya wisata air Kalimas.
Sekadar diketahui, acara Balada Kalimas yang dimulai kemarin sore, tadi malam dilanjutkan tampilan band legendaris D' Gembel's di arena Skate Board dan BMX di tepian Kalimas, utara Monkasel. Grup musik lawas yang satu ini dikenal lantaran lagu-lagunya dengan syair yang menggambarkan tentang Surabaya. Salah satu hits-nya berjudul Balada Kalimas.
Tampilan D' Gembel's yang dibarengi pesta lampion ini merupakan pokok-pokok pikiran DPRD yang direalisasikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, menggunakan dana APBD. Sedangkan tabur benih ikan terselenggara atas partisipasi masyarakat yang tidak mengikat. (*)