Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Cepu (PEPC) berencana melakukan pengeboran empat sumur gas Jambaran-Tiung Biru (TBR) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, agar bisa memproduksi gas sebesar 315 juta standar kaki kubik, mulai 2017.
"Pengeboran empat sumur gas Jambaran-TBR untuk menunjang tiga sumur gas yang sudah ada agar produksinya bisa mencapai 315 juta standar kaki kubik per hari," kata "General Manager Project" Jambaran-TBR PEPC Bob Wikan di Bojonegoro, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan biaya pengeboran empat sumur gas Jambaran-TBR akan dilakukan patungan bersama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), yang mengelola lapangan minyak Blok Cepu.
Sesuai kesepakatan dalam pengeboran empat sumur gas yaitu EMCL 60 persen dan PEPC 40 persen.
"Pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, dilakukan PEPC bersama EMCL," katanya, menegaskan.
Ditanya besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, termasuk pengeboran empat sumur gas, juga pekerjaan sipil yang sekarang berjalan, ia enggan menyebutkan.
"Ya, kurang lebih sebesar itu yang ada di dalam "pland of development" (POD)," jawabnya, ketika disebut biaya pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat.
Sesuai rencana, katanya, pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, termasuk pengeboran empat sumur gas, selesai kuartal ketiga 2019.
"Pekerjaan pengembangan lapangan Gas Jambaran-TBR bisa melibatkan sekitar 5.000 tenaga kerja," ucapnya, menambahkan.
Ia menyebutkan produksi puncak gas lapangan Jambaran-TBR, di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, mencapai 315 juta standar kubik gas per hari, dengan produksi gas bersih sebesar 185 juta standar kaki kubik per hari.
"Produksi gas sebesar 100 juta standar kaki kubik per ari diambil pertamina dan 85 juta standar kaki kubik per hari akan diambil PT Pupuk Kujang Cikampek," tambahnya.
Saat ini, ia memperkirakan pekerjaan "early civil work" (ECV) atau pekerjaan sipil sebagai persiapan pengembangan lapangan Gas Jambaran-TBR, baru berjalan 4 persen.
Pekerjan sipil yang dimulai sejak Februari lalu, lanjut dia, berupa pembangunan jembatan, akses jalan, perkantoran, tapak sumur, dan pembangunan lapangan helipad.
"Rencana selanjutnya yaitu pembangunan "gas processor facilities" (GPF). Pengumunan pemenang lelang pembangunan GPF, pada Juli," ucapnya. (*)