Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, memutuskan memperpanjang status siaga bencana hingga bulan Mei 2016 mengingat kondisi cuaca masih belum menentu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Suwarno, Senin, mengatakan, perpanjangan stasus bencana tersebut menindaklanjuti surat penetapan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada Januari lalu yang menyebutkan wilayah Jawa Timur diimbau untuk waspada hingga bulan Mei, terlebih bagi daerah yang rawan banjir dan longsor.
"Selain itu, informasi dari BMKG juga menyebutkan bahwa musim kemarau masih akan terjadi pada tertengahan atau akhir Mei 2016. Sehingga dimungkinkan hujan masih akan terjadi dan berpotensi banjir," ujar Suwarno.
Menurut dia, bencana alam yang terjadi di Kota Madiun pada bulan Januari hingga April 2016, masih didominasi bencana banjir. Hal itu menyusul Kota Madiun yang terletak di dekat aliran Sungai Bengawan Madiun dan Bengawan Solo.
Data BPBD Kota Madiun mencatat, jumlah bencana yang terjadi di Kota Madiun pada bulan Januari hingga April 2016 adalah sebanyak 23 bencana.
Rinciannya adalah, bencana banjir sebanyak 12 kali, kebakaran rumah tiga kali, rumah roboh akibat angin kencang empat kali, dan pohon tumbang sebanyak empat kali.
Adapun bencana banjir, di antaranya terjadi di Kelurahan Tawangrejo, Rejomulyo, Kanigoro, Pilangbango, Kelun, Oro-oro Ombo, Sukosari, Manisrejo, dan Taman.
"Ada yang memang banjir seperti di daerah langganan Kelurahan Tawangrejo, Kelun, Rejomulyo, dan Pilangbango. Namun, ada juga yang hanya genangan atau antrean air menuju Bengawan Madiun," kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta seluruh warga di kawasan tersebut selalu waspada jika hujan deras turun selama lebih dari tiga jam. Khususnya banjir kiriman yang bisa datang tiba-tiba dari kawasan lereng Gunung Wilis.
Guna penanganan bencana, tahun ini, Pemkot Madiun menyediakan anggaran tidak terduga untuk bantuan sosial penanggulangan bencana sebesar Rp250 juta. Dana tersebut masih tersimpan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Selain dana, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana serta petugas yang mumpuni. Tim "search and rescue" (SAR) BPBD juga rutin menggelar latihan evakuasi korban dan penanggulangan bencana lainnya. (*)