Ponorogo (Antara Jatim) - Selain dikenal sebagai kota Reog, Ponorogo juga marak dengan sajian kuliner yang buka hampir 24 jam. Di pinggir-pingir jalan di semua sudut kota hampir tidak ada yang ditempati penjaja makanan berbagai jenis.
Kuliner yang banyak dijumpai di wilayah yang didirikan oleh Bathoro Katong ini umumnya adalah pecel dengan rasa super pedas.
Untuk penganan ringan, wilayah yang pernah menjadi tempat sastrawan besar Nusantara Raden Ngabehi Ronggowarsito menimba ilmu agama itu adalah serabi.
Serabi adalah penganan ringan yang terbuat dari adonan tepung beras dicampur dengan santan kelapa. Adonan itu kemudian dimasak dengan menggunakan wajan dari tanah liat tanpa minyak.
Salah satu serabi yang terkenal di Ponorogo yang disajikan sejak pagi buta adalah serabi Bu Bibit.
Bu Bibit bersama suaminya sudah membuka dagangannya sejak sekitar pukul 05:00 WIB di bawah pohon beringin yang rindang di pojok Jalan Anjasmara, tepatnya di utara kantor Kecamatan Kota Ponorogo.
Serabi Bu Bibit cukup istimewa karena dimasak menggunakan tungku dengan pamanas arang. Karena menggunakan arang, maka menimbulkan aroma khas yang menggoda untuk segera mencicipi.
Bu Bibit menyediakan dua macam rasa serabinya, yakni manis dan asin. Rasa manis itu berasal dari kuahnya yang diberi gula dan rasa asin dicampur garam garam. Sementara serabinya sendiri hanya berasa tawar.
Untuk seporsi yang berisi dua serabi, pengunjung cukup mengeluarkan Rp3.000. Selain dimakan di tempat, serabi juga bisa dibawa pulang untuk menjadi hidangan sebelum sarapan bagi keluarga.
"Sehari biasanya habis sekitar 3 kilogram beras. Kalau sudah jadi serabi, sekitar 250 porsi. Alhamdulillah selalu habis. Biasanya jam 8 atau 9 sudah habis," kata Bu Bibit menjelaskan.
Sementara budayawan Ponorogo Dr Sutejo, MHum mengatakan bahwa daerahnya memang kaya dengan sajian kuliner. Hal itu memudahkan dirinya jika kedatangan tamu dari luar, khususnya yang menginap.
"Kalau pagi saya biasanya ajak tamu keliling kota sambil menikmati kuliner. Salah satu andalan saya untuk teman yang nginap adalah serabi Bu Bibit ini," katanya. (*)