Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, segera membangun kawasan wisata
belanja dan kuliner di wilayahnya yang mengadopsi dari mal Paris Van
Java (PVJ) di Kota Bandung, Jawa Brat, dengan sebutan "Madiun Van Java"
(MVJ).
Wali Kota Madiun Bambang Irianto, Selasa, mengatakan kawasan tersebut rencananya akan dibangun di lahan parkir Sumber Umis di Jalan Pahlawan yang berdekatan dengan dua mal besar di Kota Madiun.
"Anggaran yang disediakan untuk mewujudkan itu sekitar Rp40 miliar," ujar Bambang Irianto kepada wartawan, Selasa.
Guna mewujudkan tekadnya tersebut, Bambang Irianto bahkan mengajak rombongan wartawan yang biasa bertugas di pemkot setempat berkunjung ke mal PVJ pada tanggal 22-24 April untuk melihat langsung kondisi serta prospeknya jika kawasan serupa hadir di Kota Madiun.
Menurut dia, meski mengadopsi dari PVJ di Bandung, MVJ tidak akan sama persis dengan PVJ. Memang ia berencana ada beberapa yang diadopsi, seperti bangunannya, namun pihaknya akan menyasar MVJ untuk masyarakat ekonomi menengah.
Nantinya, "outlet" dan penyewa (tenant) di MVJ tidak hanya diisi oleh "brand" terkenal dan mahal. Melainkan juga menyediakan makanan tradisional dan nasi pecel menjadi menu wajib sebagai kuliner khas Kota Madiun. Bisa juga produk unggulan lain dari UMKM di Kota Madiun hadir di kawasan tersebut.
Bambang juga menjelaskan, MVJ disiapkan untuk menyambut adanya tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono. Meski tol tersebut tidak melintasi Kota Madiun, namun pihaknya optmistis keberadaan infrastruktur tersebut memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di kotanya.
"Seperti di Bandung, dengan adanya jalan tol Cipularang, jarak tempuh Jakarta-Bandung lebih cepat, dari sebelumnya tiga hingga empat jam menjadi 90 menit. Akibatnya banyak warga Jakarta yang berkunjung ke Bandung," kata dia.
Guna memantapkan rencananya, ia meminta jajarannya menyiapkan "detail engineering design" (DED) untuk Madiun Van Java di tahun ini. Rencananya, proyek itu akan dibangun dengan sistem tahun jamak (multiyears) yang dimulai pada tahun 2017 mendatang.
Sementara itu, Staf Ahli Kota Bandung Bidang Ekonomi dan Keuangan, Dadang, saat menerima rombongan Pemkot Madiun, menuturkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp2,2 trilun. Keberadaan tol Cipularang mendorong warga Jakarta datang ke Bandung untuk berekreasi menikmati kuliner ataupun belanja.
"Penyumbang terbesar adalah dari sektor pajak. Hadirnya tol Cipularang membuat Kota Bandung semakin ramai bahkan macet di akhir pekan karena banyak wisatawan yang berkunjung," kata Dadang.
Pihaknya menyambut positif kunjungan yang dilakukan Pemkot Madiun untuk mengunduh hal-hal positif agar dapat dikembangkan di daerah setempat. Ia berharap, letak Kota Madiun yang berada di jalur strategis dapat dimaksimalkan untuk pertumbuhan ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (*)
Wali Kota Madiun Bambang Irianto, Selasa, mengatakan kawasan tersebut rencananya akan dibangun di lahan parkir Sumber Umis di Jalan Pahlawan yang berdekatan dengan dua mal besar di Kota Madiun.
"Anggaran yang disediakan untuk mewujudkan itu sekitar Rp40 miliar," ujar Bambang Irianto kepada wartawan, Selasa.
Guna mewujudkan tekadnya tersebut, Bambang Irianto bahkan mengajak rombongan wartawan yang biasa bertugas di pemkot setempat berkunjung ke mal PVJ pada tanggal 22-24 April untuk melihat langsung kondisi serta prospeknya jika kawasan serupa hadir di Kota Madiun.
Menurut dia, meski mengadopsi dari PVJ di Bandung, MVJ tidak akan sama persis dengan PVJ. Memang ia berencana ada beberapa yang diadopsi, seperti bangunannya, namun pihaknya akan menyasar MVJ untuk masyarakat ekonomi menengah.
Nantinya, "outlet" dan penyewa (tenant) di MVJ tidak hanya diisi oleh "brand" terkenal dan mahal. Melainkan juga menyediakan makanan tradisional dan nasi pecel menjadi menu wajib sebagai kuliner khas Kota Madiun. Bisa juga produk unggulan lain dari UMKM di Kota Madiun hadir di kawasan tersebut.
Bambang juga menjelaskan, MVJ disiapkan untuk menyambut adanya tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono. Meski tol tersebut tidak melintasi Kota Madiun, namun pihaknya optmistis keberadaan infrastruktur tersebut memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di kotanya.
"Seperti di Bandung, dengan adanya jalan tol Cipularang, jarak tempuh Jakarta-Bandung lebih cepat, dari sebelumnya tiga hingga empat jam menjadi 90 menit. Akibatnya banyak warga Jakarta yang berkunjung ke Bandung," kata dia.
Guna memantapkan rencananya, ia meminta jajarannya menyiapkan "detail engineering design" (DED) untuk Madiun Van Java di tahun ini. Rencananya, proyek itu akan dibangun dengan sistem tahun jamak (multiyears) yang dimulai pada tahun 2017 mendatang.
Sementara itu, Staf Ahli Kota Bandung Bidang Ekonomi dan Keuangan, Dadang, saat menerima rombongan Pemkot Madiun, menuturkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung pada tahun 2015 mencapai Rp2,2 trilun. Keberadaan tol Cipularang mendorong warga Jakarta datang ke Bandung untuk berekreasi menikmati kuliner ataupun belanja.
"Penyumbang terbesar adalah dari sektor pajak. Hadirnya tol Cipularang membuat Kota Bandung semakin ramai bahkan macet di akhir pekan karena banyak wisatawan yang berkunjung," kata Dadang.
Pihaknya menyambut positif kunjungan yang dilakukan Pemkot Madiun untuk mengunduh hal-hal positif agar dapat dikembangkan di daerah setempat. Ia berharap, letak Kota Madiun yang berada di jalur strategis dapat dimaksimalkan untuk pertumbuhan ekonomi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (*)