Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menggandeng keberadaan kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di tiap kelurahan dan memiliki "blog" untuk mempromosikan dan menjual produk unggulan yang menjadi potensi lokal daerah setempat.
"Dunia maya itu tidak ada batasnya, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya untuk menjual dan mempromosikan produk unggulan yang dimiliki oleh masing-masing kelurahan di Kota Madiun," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Madiun, Misdi, kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, saat ini, dari 27 kelurahan yang ada di Kota Madiun, masing-masing telah memiliki KIM. Para KIM tersebut telah memiliki blog yang dikelola secara bersama untuk menggungah segala kegiatan dan potensi di tiap kelurahan.
Seperti KIM Citra Taruna Kenanga milik Kelurahan Winongo, misalnya, bisa mempromosikan dodol temulawaknya, KIM Anyelir milik Kelurahan Kejuron mempromosikan keripik tempe dan lempeng, ataupun KIM Delima Kelurahan Demangan dengan keramiknya.
"Dari situ, diharapkan akan menciptakan pasar yang tak terbatas dan muaranya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," kata dia.
Tidak hanya untuk mengangkat potensi lokal, keberadaan KIM juga merangsang warga Kota Madiun untuk melek teknologi. Apalagi, masyarakat saat ini semakin akrab dengan alat teknologi informasi seperti laptop dan "gadget".
"Karena itu, sudah waktunya kemajuan dan kecanggihan teknologi ini disikapi dengan bijak dan dimanfaatkan peluangnya untuk hal-hal positif," kata Misdi.
Wali Kota Madiun Bambang Irianto sangat mendukung dengan keberadaan KIM di masing-masing kelurahan. Ia menilai KIM juga mendorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Madiun.
"Sehingga berperan juga dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Sebab, pertumbuhan ekonomi salah satunya juga ditopang oleh keberadaan UMKM dan produk lokal," kata Wali Kota.
Sesuai data, sejumlah potensi dan produk lokal yang dijual oleh para kelompok informasi masyarakat tersebut antara lain, dodol temulawak, keripik tempe, lempeng, keramik, kerajinan tas dari bahan daur ulang sampah serta bungkus semen, dan masih banyak lainnya.
"Diharapkan dapat lebih baik lagi agar mampu bersaing di tengah pasar global yang semakin canggih dalam menghadapi MEA dan menumbuhkan ekonomi kreatif Kota Madiun," kata Wali Kota Madiun. (*)