Magetan (Antara Jatim) - Jenazah Kopral Dua (Kopda) Beni Piyandi (33), penerjun yang meninggal saat latihan terjun payung di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta pada Kamis, dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Desa Purwodadi, Kecamatan Barat, Magetan, Jatim.
Proses pemulangan jenazah Kopda Beni dari Lanud Halim Perdanakusumah, tiba di Lanud Iswahyudi Magetan pada Kamis sore. Jenazah langsung dibawa dengan ambulans ke rumah duka untuk disemayamkan dan disalatkan, lalu dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat pada Kamis malam.
Tangis kesedihan dari keluarga tak terbendung saat melihat peti jenazah Kopda Beni diangkat dari ambulans memasuki rumah duka untuk disemayamkan dan dishalatkan.
"Di mata keluarga dan teman-teman, Kopda Beni dikenal sebagai sosok yang baik dan peduli dengan sesama. Kami semua sangat kehilangan," ujar bibi korban, Kartiningsih.
Setelah dishalatkan, peti jenazah kembali diangkut dengan ambulans menuju tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka dan kemudian dikebumikan secara militer.
Kopda Beni merupakan satu dari dua anggota Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang meninggal dunia setelah jatuh saat melakukan latihan gladi bersih terjun payung di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 7 April 2016. Aksi terjun payung dilakukan puluhan personel Paskhas dalam rangka latihan menjelang peringatan hari ulang tahun ke-70 TNI AU pada Sabtu, 9 April 2016.
Kedua anggota Paskhas tersebut terjun dari pesawat C-130 Hercules yang terbang di atas Lanud Halim sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, dua penerjun tersebut jatuh akibat kendala teknis.
Salah satu korban gagal mengembangkan parasutnya karena tali yang terbelit ke badan penerjun. Korban kemudian jatuh di atap rumah dinas TNI AU yang masih berada di kawasan Lanud Halim.
Sedangkan korban lain jatuh di landasan pacu Lanud Halim, meski awalnya parasut korban mengembang sempurna. Namun angin kencang yang berembus membuat korban terpelanting dan jatuh. Keduanya sempat dibawa ke rumah sakit namun setelah itu dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum melakukan latihan, Kopda Beni sempat menelepon keluarga di Magetan. Putra pertama pasangan Hadi Suyitno dan Sulastri itu meminta doa restu agar selama latihan dan bertugas nanti pada hari Sabtu saat perayaan HUT ke-70 TNI AU, berjalan lancar.
Akibat kejadian tersebut, Kopda Beni meninggalkan seorang istri Nurul Khasanah, dan seorang anak, Ararya Damar Megantara Piyandi, yang masih berusia enam bulan. (*)