Bagi Anda yang wilayah barat hendak bepergian ke Pulau Bali melaui Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tidak lengkap rasanya jika tidak singgah menikmati kuliner khas ini, yakni nasi soduh.
Nasi soduh, hanya bisa anda temukan di wilayah timur Situbondo, tepatnya di Desa/Kecamatan Asembagus. Anda bisa menikmati kuliner ini di warung-warung yang selalu buka selama 24 jam di pinggir jalan raya pantura.
Nasi soduh adalah nasi campuran sayur buah labu menggunakan kuah santan ditambah lauk ikan tongkol bakar yang sudah dipotong kecil-kecil. Nasi itu disuguhkan dengan sambal terasi bercampur dengan taoge atau kecambah mentah.
Yang unik dari nasi soduh ini adalah ketika menyantapnya, yaitu menggunakan wadah daun pisang sehingga terkesan alami. Sendoknya juga terbuat dari daun pisang.
Salah satu dari beberapa penjual nasi soduh di Asembagus adalah Kholifah. Kholifah menjual nasi di warung yang terletak di jalur pantura itu sudah puluhan tahun dan sudah menjadi usaha turun temurun.
"Saya sudah generasi ketiga menjual nasi soduh ini. Sebelumnya ibu yang jualan, tapi karena ibu sudah sepuh, jadi saya menggatikannya sejak 2010," ujarnya.
Ia mengemukakan, nasi sodu yang dalam penyuguhannya menggunakan wadah dan sendok dari daun pisang tersebut, selain aroma nasi akan bertambah harum, juga sudah menjadi tradisi.
"Zaman dulu, petani di Asembagus saat pergi ke sawah biasa sarapan atau makan siang dengan nasi soduh menggunakan wadah daun pisang sekaligus sendoknya juga dibuat dari daun pisang," ujarnya.
Kholifah menceritakan, sejak dulu nasi soduh sudah banyak dikenal oleh masyarakat daerah lain yang kebetulan melintas di jalur pantura Asembagus.
"Yang mampir di warung nasi soduh saya biasanya paling banyak malam hari, kendaraan pribadi maupun truk yang hendak ke Bali maupun ke arah Surabaya," tuturnya.
Bagi anda yang penasaran bagaimana rasanya nasi soduh bisa singgah ketika sedang melintas di Kota Santri ini. Tidak perlu khawatir dengan isi kocek, karena satu porsi cukup membayar Rp8.000. Murah meriah. (*)