Surabaya (Antara Jatim) - Rumah Sakit Dr Soetomo (RSDS) Surabaya berhasil mengoperasi dua pasien kakak-beradik dengan teknik pemanjangan tulang tengkorak bagian tengah yang dilakukan pertama kali di Indonesia, karena memiliki struktur tulang tengkorak tidak sempurna atau "sindrome crouzon".
Koordinator tim dokter RSUD Dr Soetomo, dr Indri Lakhsmi Putri, Sp.BP-RE di Surabaya, Jumat mengatakan pasien bernama Nur Alfiah (8) dan Rodiatul Jannah (4) itu menjalani operasi pemanjangan tulang tengkorak bagian tengah karena tulang tengkoraknya menjorok masuk ke dalam, sehingga mengganggu penglihatan serta sistem pernafasan.
"Proses operasi dilakukan dengan melepas tulang belakang tengkorak kemudian diberi jarak atau celah agar otaknya memiliki ruang untuk berkembang, karena selama ini sindrome crouzon mempengaruhi tengkorak sehingga menyebabkan pasien memiliki kelainan tulang," katanya.
Ia mengatakan setelah tulang belakang tengkorak diberikan celah, tulang tengkorak bagian depan juga akan dibelah kemudian disusun guna membuat wajah yang sebelumnya tampak masuk ke dalam, bisa didorong lebih ke depan agar wajah terlihat lebih simetris.
"Kedua pasien bersaudara ini berjenis kelamin perempuan yang berasal dari Surabaya. Kakak beradik ini sama-sama mengalami kelainan pada tulang tengkorak yang tidak bisa berkembang secara sempurna atau sindrome crouzon sejak lahir," tuturnya.
Menurut dia, pasien Nur Alifah sempat mengeluh mengalami ganguan dalam penglihatan sebelum dilakukan operasi karena saraf otaknya terjepit tulang tengkorak, sedangkan pasien Rodiatul Jannah mengalami pusing dan sakit di bagian kepala belakang yang diduga sakit tersebut akibat tulang tengkorak yang menyempit.
Operasi dilakukan oleh tim dokter bedah plastik RSDS bersama tim dokter Erasmus Medical Center, Belanda dengan melibatkan para ahli di bidang kraniofasial. Kuat dugaan jika kedua pasien tersebut mengalammi sindrome crouzon karena faktor gen atau keturunan dari sang ayah.
"Operasi sudah dilakukan secara bertahap. Untuk pasien Alfiah dilakukan kemarin pagi dengan kondisi saat ini sudah stabil, sedangkan adiknya Rodiatul sudah dilakukan tadi pagi dan baru selesai operasi pada sore tadi. Keduanya kini tengah dirawat di RSDS untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," jelasnya.
Kedua orang tua pasien Nur Alfiah dan Rodiatul Jannah, Wahyu dan Sania berharap dengan adanya operasi pada kedua putrinya tersebut, anaknya kelak bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak normal pada umumnya. (*)