Gresik, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur memfasilitasi sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah itu dengan sertifikat produk, agar bisa bersaing dengan produk global dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan UMKM Kabupaten Gresik Ilmul Yaqien, Senin mengatakan sebelum memberikan sertifikat, pemkab juga memberikan beberapa paket pelatihan, seperti pelatihan pengemasan, pemasaran serta permodalan produk.
"Kami juga memfasilitasi pengurusan berbagai perizinan. Hal ini penting saat berlakunya MEA, sehingga para pelaku UMKM di Gresik harus dipersiapkan," ucap Ilmul, saat acara pelatihan produk di Balai Desa Tanjangawan yang diikuti oleh 45 pelaku UMKM desa setempat.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut digelar dengan kerja sama beberapa instansi, yakni Dinas Kesehatan, Pembangkit Jawa Bali (PJB) Gresik, serta PT Kelola Mina Laut yang memberikan pelatihan standarisasi mutu industri.
Sementara salah satu pelaku UMKM yang telah diberikan sertifikat Nur Komari (32) mengaku bangga dan senang, sebab dengan adanya sertifikat itu, Pemprov Jatim telah menawari produknya untuk dipajang di gerai pameran produk Indonesia di Singapura.
"Awalnya saya ragu, namun kemudian saya sanggup dan optimistis bisa laku untuk menjadi salah satu dari 800 macam produk yang akan dipamerkan di Singapura," kata Nur yang mempunyai usaha produk olahan berbahan dasar ikan laut itu.
Nur mengatakan dari sisi kemasan, produknya masih kalah dari negara lain, karena tidak adanya barcode atau tanda merk yang terdaftar, ditambah belum adanya sertifikat kesehatan dan halal.
Meski demikian, Nur mengaku yakin produknya mampu laku di pasaran sebab hasil produksinya kini sudah sampai ke Mataram (NTB), Bandung dan Jogjakarta.
"Saya dibantu tiga orang tetangga dalam memproduksi olahan ikan laut, dan optimistis produk saya bisa laku, karena sudah tersebar ke berbagai daerah," katanya.(*)