Trenggalek (Antara Jatim) - Sebagian warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menanggapi positif rencana pemerintah memberlakukan kebijakan plastik berbayar sebagai upaya mengendalikan laju persebaran limbah kantong plastik yang tidak ramah lingkungan.
"Sudah ada sosialisasi dilakukan oleh dinas terkait di sejumlah swalayan, termasuk di tempat kami. Tanggapan konsumen rata-rata positif," tutur Agus, penjaga salah satu toko waralaba di Trenggalek, Selasa.
Ia menggambarkan, ada dua reaksi umum ditunjukkan konsumen saat petugas atau penjaga toko menyampaikan rencana pemberlakuan aturan plastik berbayar senilai Rp200 per kantong.
Kata Agus, sebagian konsumen itu menanggapi santai karena nominal uang yang harus dibayarkan demi satu kantong plastik dianggap kecil atau murah, sementara sebagian lain menganggap aturan baru menambah ribet urusan belanja harian mereka.
"Tapi semua menerima saja tanpa ada komplain, meski ada sedikit keluhan," ujarnya.
Seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja di swalayan di jalan raya RA Kartini, Kota Trenggalek, Yuni Indarti mengaku kebijakan baru terkait plastik berbayar menjadi beban tambahan belanja konsumen, namun tidak memberatkan.
Ia mengapresiasi karena aturan plastik berbayar memaksa konsumen seperti dirinya untuk berhemat dengan cara membawa keranjang dari rumah untuk wadah belanjaan, dibanding harus menggunakan kantong plastik dari toko/warung namun harus membayar Rp200 rupiah per kantong.
"Kalaupun terpaksa pakai kantong plastik dari toko juga tidak masalah, karena harganya murah. Cuma jika sering (belanja) mungkin memang lebih baik bawa keranjang atau wadah sendiri dari rumah," ujar Yuni.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi Industry Perdagangan Tambang dan Energi Kabupaten Trenggalek, Siswanto mengatakan, meskipun belum menerima pemberitahuan atau edaran resmi dari pemerintah, pihaknya sudah mempersiapkan rencana aksi untuk menyosialisasikan kebijakan tersebut.
Kendati dampak kebijakan itu tidak signifikan dalam mengendalikan laju pertumbuhan sampah plastik di wilayahnya, namun ia berharap ada efek pembelajaran pada konsumen untuk tidak mudah menggunakan kantong plastik sebagai wadah belanja harian.
"Arahnya nanti adalah mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap plastik untuk membungkus, dan menggantinya dengan kantong berbahan kertas," kata Siswanto.(*)
Warga Trenggalek Tanggapi Positif Kebijakan Plastik Berbayar
Selasa, 23 Februari 2016 18:26 WIB
"Kalaupun terpaksa pakai kantong plastik dari toko juga tidak masalah, karena harganya murah. Cuma jika sering (belanja) mungkin memang lebih baik bawa keranjang atau wadah sendiri dari rumah," ujar Yuni.