Nganjuk (Antara Jatim) - Jembatan yang menghubungkan Desa Keludan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, dengan Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat ini sudah resmi beroperasi, sehingga masyarakat pun bisa dengan lebih cepat jika ingin melintas ke dua daerah itu.
"Jembatan sudah dibuka. Kami ingin bisa secepatnya jembatan dimanfaatkan untuk masyarakat sebagai jalur lalu lintas," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nganjuk Ghozali Effendi di Nganjuk, Minggu.
Proses pembukaan jembatan itu dimulai dengan menggelar pengajian dan istigasah yang diikuti muspida setempat serta warga. Kegiatan itu juga berjalan dengan lancar.
Pemkab Nganjuk juga memutuskan untuk meresmikan jalur tersebut, dengan harapan roda perekonomian warga segera bergerak. Operasional jembatan itu dipastikan akan membawa dampak positif bagi warga di dua kabupaten ini, terutama yang dilewati jalur transportasi.
Ghozali mengatakan jalur itu merupakan jalur alternatif Solo-Malang ataupun sebaliknya. Pengguna jalan tidak harus jauh-jauh lewat Kertosono dan bisa lewat di jalur tersebut,
Hal berbeda dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri, yang tidak menyiapkan acara khusus untuk pembukaan operasional jembatan tersebut. Bahkan, jalur dari Kediri juga belum dibuat dengan cukup luas. Pemkab beralasan, masih terkendala dengan belum adanya surat resmi terkait kepindahan kantor telkom.
Sesuai dengan rencana, kantor telkom di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri itu akan dipindah. Pemkab Kediri sudah memasukkan surat pemberitahuan ke Kantor Telkom pusat, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Kami tinggal menunggu tanggapan dari telkom, surat sudah kami layangkan ke pusat. Dari informasi yang kami dapat, telkom siap untuk pindah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris Setiawan.
Jembatan yang menghubungkan dua kabupaten itu dibangun sejak 2011 di atas Sungai Brantas. Seharusnya, sejak 2013 pembangunan jembatan itu sudah tuntas, namun molor dan baru akan dioperasionalkan pada 2016.
Pembangunan jembatan itu selain mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi juga dibantu dana dari masing-masing kabupaten. Selama ini, warga lebih banyak memanfaatkan perahu untuk menyeberang. (*)