Udara dingin langsung menyeruak ke dalam paru-paru, tatkala memasuki lokasi ini. Berada di ketinggian 750 meter di atas permukaan air laut, membuat udara pegunungan ini semakin terasa segar.
Banyaknya pohon rindang ditunjang dengan tumbuhan berudu membuat kenyamanan siapapun yang datang ke tempat ini.
Kampoeng Djawi, nama tempat itu dikenal. Seluruh ornamen bernuansa jawa, kental terasa saat memasuki gerbang utama. Bangunan mirip candi ini seakan menyambut pengunjung yang datang ke Kampoeng Djawi.
Di kampoeng Djawi kita akan terbawa suasana perkampungan dengan sentuhan arsitektur Jawa dan budayanya, yang sejiwa dengan keramahan penduduk Dusun Gondang, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang Jawa Timur.
Suasana yang rekreatif dengan dilengkapi fasilitas kegiatan outdor seperti "high rope", "flying fox", kolam renang dan juga "mountain bike" cukup untuk memanjakan pengunjung yang ingin menghabiskan waktu libur bersama keluarga.
Untuk rombongan dengan jumlah lebih dari 20 orang bisa memanfaatkan fasilitas tambahan seperti mini amphi theater yang bisa digunakan sebagai tempat pertemuan bersama.
Di tempat ini, juga bisa ditemukan dengan mudah beberapa peralatan ke sawah yang biasa digunakan oleh petani seperti alat pembajak sawah, andong yang ditarik kuda dan juga andong yang ditarik dengan menggunakan tenaga sapi.
Untuk menuju ke lokasi ini sebenarnya cukup mudah dan nyaman untuk dilewati karena sepanjang perjalanan akan terlihat perbukitan dengan hamparan sawah penduduk.
Dari jalan utama Surabaya-Madiun, tepatnya di Terminal Pembantu Mojoagung, bisa belok ke arah Selatan menuju ke Kecamatan Wonosalam. Sekitar 15 kilometer perjalanan, kemudian menyusuri satu-satunya jalan utama menuju ke Kampoeng Djawi.
Masakan Jawa
Layaknya sebuah kampung, beberapa rumah dengan ornamen jawa siap untuk menampung pengunjung yang ingin menginap di tempat ini. Terdapat beberapa rumah yang bisa digunakan sebagai tempat tinggal di Kampoeng Djawi ini.
Untuk setiap satu rumah, terdapat empat kamar dan di masing-masing kamar tersebut diisi dengan empat kamar tidur.
Salah seorang karyawan di Kampoeng Djawi, D Erna beberapa waktu lalu mengatakan, untuk menginap di sini, para pengunjung bisa menggunakan fasilitas yang disediakan.
"Kami memang mengusung konsep Jawa, supaya masyarakat lebih mengenal lingkungan Jawa, mulai dari budaya, adat, bangunan dan juga kuliner," ucapnya.
Ia mengatakan, makanan yang disajikan di tempat ini merupakan masakan khas Jawa, seperti nasi lodeh, nasi pecel dan juga menu lainnya yang bernuansa Jawa.
Pihaknya juga menyediakan fasilitas "outbond" bagi kelompok karyawan, dan juga memberikan instruktur untuk permainan-permainan yang mengacu pada kekompakan pekerjaan.
Novem Suhendra salah seorang pengunjung di Kampoeng Djawi mengatakan, sejak menginjakkan kakinya pertama kali di tempat ini dirinya mengaku kagum.
"Saya seperti mengenang masa kecil saya di kampung, saya merasa seperti di rumah sendiri saat berada di tempat ini," ujarnya.
Pria bertubuh tambun ini mengatakan, lokasinya yang nyaman ditunjang dengan makanan khas Jawa membuat padu padan yang pas bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Jawa di tempat ini.
"Saya merasa betah, saya merasa seperti pulang kampung. Suasana dan juga fasilitas yang diberikan sangat alami dan banyak mengandung unsur Jawa," tuturnya.
Terlebih, kata dia, pada musim hujan seperti sekarang ini, banyak ditemukan pohon durian yang sedang berbuah sehingga menambah nikmat saat berkunjung Wonosalam ini.
"Jadi bisa liburan dengan keluarga atau kerabat sambil menikmati buah durian khas Kecamatan Wonosalam ini," katanya.(*)
Editor: Chandra HN Ichwani
Editor: Chandra HN Ichwani