Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, melakukan razia petasan di sejumlah pedagang petasan yang berjualan di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Kediri, guna mengantisipasi beredarnya bahan berbahaya berupa bahan ledak.
"Kami lakukan razia petasan ini untuk mengantisipasi adanya petasan yang mengandung bahan berbahaya seperti mercon," kata Kasat Sabhara Polres Kediri Kota AKP Moh Lessy di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, bahan membuat petasan biasanya adalah potasium nitrat dan bahan itu berbahaya. Jika ledakan petasan berukuran besar bisa melukai orang yang di dekatnya, termasuk jika suaranya terlalu keras bisa memecahkan gendang telinga, sehingga manusia bisa tuli.
Selain itu, potasium nitrat bisa dengan mudah terbakar pada suhu rendah, misalnya terkena paparan sinar matahari atau disimpan di ruangan tertutup. Petasan bisa meledak sendiri tanpa dinyalakan dengan api.
Namun, Lessy mengatakan dalam razia tersebut petugas tidak mendapati adanya petasan yang mengandung bahan berbahaya misalnya mercon. Para pedagang banyak yang menjual kembang api.
"Mudah-mudahan tidak ada bunyi petasan. Kalau mercon bisa meledak beda dengan kembang api dan selama operasi ini masih nihil," ujarnya.
Sejumlah pedagang mengatakan mereka menjual petasan yang tidak berbahaya. Selain itu, para pembeli juga lebih menyukai kembang api daripada petasan, sebab lebih menarik.
"Banyak yang berminat dengan kembang api, karena lebih menarik. Kalau harga kembang api, standar," kata Miftahudin salah seorang pedagang.
Ia mengatakan, harga petasan yang dijualnya yang paling murah adalah Rp5.000, sampai ratusan ribu. Bahkan, ada petasan yang harganya sampai Rp750 ribu, dimana modelnya bisa meledak di udara dengan beragam warna. (*)